BMKG Bandara Haji Asan Sampit memprakirakan ketinggian gelombang laut Jawa hingga wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berkisar 4-7 meter dan membahayakan bagi pelayaran. <p style="text-align: justify;">"Kondisi cuaca ekstrim berlangsung hingga Februari 2013 dan menyebabkan gelombang laut 4-7 meter dan berbahaya bagi pelayaran kapal barang dan nelayan," kata Kepala BMKG Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni di Sampit, Kamis.<br /><br />Cuaca ekstrim dengan kecepatan angin antara 48-64 knot tersebut dampak dari badai yang terjadi di Samudra Australia barat daya dan untuk di wilayah Kabupaten Kotim tiupan angin tersebut dari arah barat daya menuju ke barat laut.<br /><br />Angin yang bertiup kencang tersebut bernama angin mirele, selain mengakibatkan gelombang tinggi, angin tersebut juga dapat menumbangkan pepohonan dan atap rumah, untuk itu warga diimbau waspada dan jangan berada di tempat yang terbuka.<br /><br />Untuk angin kencang masih belum bisa diprediksi kapan akan berakhir, sebab kejadiannya bersifat lokal dan dapat terjadi sewaktu-waktu.<br /><br />“Kami harap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan bagi nelayan serta kapal barang untuk sementara waktu agar tidak berlayar sebab gelombang laut Jawa sedang tidak bersahabat,” katanya.<br /><br />Sementara akibat hujan yang disertai dengan angin kencang yang terjadi pada Kamis (10/1) pukul 14.20 WIB, atap selasar terminal tunggu penumpang Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotim runtuh.<br /><br />“Kejadian itu berlangsung selama 15 menit mulai pukul 14.20 – 14.45 WIB kondisi itu membuat kontruksi atap selasar terminal tunggu yang terbuat dari besi tidak dapat menahan tiupan anging sehingga runtuh,” kata Kepala Bandara Haji Asan Sampit, Maruli Tua Edison Saragi.<br /><br />Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.<br /><br />Pada saat hujan yang disertai angin kencang dengan kecepatan 48 knots per jam atau setara dengan kecepatan 4.00 kilometer per jam tidak ada calon penumpang yang berada di selesar.<br /><br />Insiden tersebut tidak menggangu jadwal penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit, dan semuanya berjalan normal sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.<br /><br />Menurut Edison, pada saat terjadi hujan lebat dan tiupan angin kencang kebetulan tidak ada pesawat yang mendarat atau berangkat, sehingga penerbangan tidak ada yang terganggu.<br /><br />Pihak Bandara Haji Asan Sampit saat ini masih berupaya melakukan perbaikan terhadap atap selasar yang rusak tersebut supaya aman bagi penumpang.<br /><br />Kejadian itu telah kami laporkan ke Dirjen pusat, dan untuk perbaikan masih menunggu petunjuk, katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>