BMKG Ingatkan Pemerintah Daerah Antisipasi Cuaca Buruk

oleh
oleh

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Bandara Haji Asan Sampit mengingatkan pemerintah daerah untuk mengantisipasi dampak cuaca buruk yang mungkin akan melanda daerah ini. <p style="text-align: justify;">"Pemerintah daerah harus mengantisipasi dan mencegah dampak cuaca ekstrim yang terjadi ketika peralihan musim kemarau ke musim hujan dan sebaliknya ketika musim hujan," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Bandara Haji Asan Sampit Yulida Warni di Sampit, Kalimantan Tengah, Senin.<br /><br />Imbauan itu disampaikan Yulida secara khusus melalui surat yang disampaikan kepada penjabat bupati Kotawaringin Timur. Harapannya perkiraan cuaca ini bisa menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam membuat kebijakan pencegahan maupun antisipasi dampak cuaca buruk.<br /><br />Yulida menjelaskan, berdasarkan pengamatan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Bandara H Asan Sampit beberapa tahun lalu, disimpulkan bahwa masa peralihan musim kemarau ke musim hujan di Kotawaringin Timur terjadi mulai November.<br /><br />Puncak musim hujan diperkirakan terjadi Desember nanti dan merata hampir di seluruh wilayah Kotawaringin Timur. Sementara itu, puncak musim hujan periode selanjutnya akan terjadi pada Maret dan April 2016.<br /><br />Selama masa peralihan, pemerintah daerah dan masyarakat diminta waspada angin kencang, petir dan hujan lebat berdurasi singkat secara sporadis akibat peningkatan kecepatan angin sangat berpengaruh pada setiap peralihan musim.<br /><br />Masyarakat juga diminta waspada gelombang tinggi di sekitar perairan Sampit, sebagai dampak peningkatan kecepatan angin. Kapal dan perahu nelayan kemungkinan tidak dapat melaut, barang-barang konsumsi akan langka, terutama makanan dan sayuran yang memang didatangkan dari luar pulau.<br /><br />Untuk menghadapi kondisi ini perlu dilakukan antisipasi kemungkinan terjadinya banjir, terutama di bantaran sungai yang menjadi langganan banjir, pembersihan drainase dalam kota yang buntu.<br /><br />Pemerintah daerah dan pihak terkait juga perlu mengantisipasi kemungkinan pohon tumbang yang akan mengganggu lalu lintas, jaringan listrik, telepon dan yang membahayakan warga. Perlu penataan taman dan pemangkasan pohon-pohon tua atau lapuk akibat kebakaran hutan dan lahan.<br /><br />"Perlu juga antisipasi gangguan petir terhadap peralatan elektronik perkantoran dan rumah tangga. Kekuatan petir di Kotawaringin Timur sangat tinggi sehingga ketika cuaca buruk maka peralatan elektronik harus dimatikan dan dilepas meski sudah dilengkapi penangkal petir," kata Yulida.<br /><br />Selain pemerintah daerah, masyarakat juga harus mengantisipasi kemungkinan dampak cuaca buruk. Kesiagaan dan antisipasi diharapkan bisa mengurangi risiko dampak cuaca buruk dan bencana. (das/ant)</p>