Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara Haji Asan Sampit menegaskan, Kabupaten Kotawaringin Timur bukan daerah yang termasuk rawan gempa bumi. <p style="text-align: justify;">"Kabupaten Kotawaringin Timur dan Provinsi Kalimantan Tengah secara umum bukanlah daerah rawan gempa. Wilayah kita tidak terkena jalur gunung api yang bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi," ujar Kepala BMKG Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni, Rabu.<br /><br />Yulida menampik kabar yang beberapa kali sempat muncul bahwa terjadi gempa yang lokasinya tidak jauh dari wilayah Kabupaten Kotim dan Seruyan. Termasuk hari ini, dia mengaku belum menerima laporan tentang adanya getaran gempa yang terasa sampai ke Sampit.<br /><br />"Alat kita canggih-canggih, jadi kalau terjadi gempa pasti terdeteksi. Saya belum ada menerima laporan ada gempa. Kalau gempa di daerah lain yang terkena jalur gempa pun kecil kemungkinan getarannya terasa sampai ke Sampit," timpal Yulida.<br /><br />Gempa bisa disebabkan karena patahan lempeng bumi dan bisa pula karena imbas letusan gurung berapi. Dari kedua pemicu gempa tersebut, belum ada indikasi terjadi di wilayah Kotim, maupun Kalteng secara umum.<br /><br />Meski diprediksi cukup aman dari gempa, namun bencana lain selalu mengintai daerah ini. Bencana musiman yang sering terjadi yaitu kebakaran lahan saat musim kemarau dan banjir parah di kawasan dataran rendah pada musim penghujan.<br /><br />Masyarakat yang tinggal di daerah langganan banjir atau dataran rendah, diminta selalu waspada saat curah hujan tinggi. Sedangkan saat kemarau, masyarakat diminta tidak melakukan pembersihan dan pembukaan lahan dengan cara pembakaran karena api sangat rawan meluas dan tidak terkendali. (das/ant)</p>