Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya meminta masyarakat mewaspadai potensi angin kencang disertai hujan lebat dan petir yang melanda Kabupaten Murung Raya, Barito Utara dan Gunung Mas. <p style="text-align: justify;">Terjadinya angin kencang karena adanya tekanan rendah di Samudera Pasifik hingga Laut Filipina, kata Prakirawan BMKG Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Rena, Rabu.<br /><br />"Kecepatan angin sekitar 12 sampai 18 kilometer per jam dengan kategori sedang. Tapi dua sampai tiga hari ke depan belum ada potensi angin puting beliung yang melanda Kalteng," tambah dia.<br /><br />Adanya sekumpulan angin yang mengancam dari Kalimantan Utara hingga Laut Filipina, yang menyebabkan aktivitas pertemuan awan-awan hujan meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia.<br /><br />Selain itu wilayah Kalteng secara umum memasuki musim hujan. Hal itu terjadi, akibat fenomena matahari berada di bumi bagian selatan, sehingga potensi pertumbuhan awan sudah besar.<br /><br />"Kalau beberapa waktu lalu tidak ada potensi hujan karena matahari berada di bumi bagian utara, sehingga banyak tekanan rendah yang terjadi di bagian atas, mengakibatkan tidak ada awan di Kalteng karena tertarik ke Laut Filipina," kata Rena.<br /><br />Prakirawan BMKG Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya menambahkan, sedangkan puncak musim hujan di Kalteng, terjadi pada Desember 2013. Dalam beberapa hari terakhir, hujan yang mengguyur Palangka Raya totalnya 109,1 mm dengan 9 hari hujan, dan akan tetap serupa selama 3 hari ke depan.<br /><br />"BMKG tetap mengimbau masyarakat tetap waspada dengan perubahan musim yang relatif ekstrem tersebut walau belum ada potensi angin puting beliung," demikian dia.<br /><br />Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Mugeni mengatakan aktivitas posko darurat bencana kebakaran hutan, lahan dan pekarangan di wilayah itu dihentikan.<br /><br />"Sekarang ini sudah masuk musim hujan. Intensitas hujan di Provinsi Kalimantan Tengah mulai meningkat. Beberapa titik panas atau hot spot terpantau beberapa waktu lalu, kini berangsur-angsur hilang dan ini tentu meringankan tugas kita," kata Mugeni.<br /><br />Berdasarkan hasil rapat, Jumat (25/10), tambah Mugeni, aktivitas posko darat secara resmi dihentikan, Senin (28/10) dan posko udara akan dihentikan Rabu (30/10).<br /><br />Meski posko darat dan udara dihentikan, BPBD Kalteng tidak berhenti begitu saja, karena sekarang ini masuk ke masa pengalihan dari musim kemarau ke hujan. Jadi berpotensi terjadinya banjir. <strong>(das/ant)</strong></p>