BMKG: Pergeseran Lempeng Kecil Sebabkan Gempa Kalbar

oleh
oleh

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan bahwa patahan lempeng bumi kecil sekitar 37 kilometer dari arah Barat Bengkayang menjadi penyebab pusat gempa di Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang. <p style="text-align: justify;">"Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah kita lakukan untuk mengetahui penyebab gempa yang terjadi di Bengkayang dan Singkawang, dipastikan akibat patahan lempeng bumi kecil yang terdapat di wilayah Bengkayang," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Bambang di Sungai Raya, Rabu.<br /><br />Dia menjelaskan, lempengan kecil tesebut memiliki struktur tersendiri dan berada di luar lempeng bumi Asia maupun Australia.<br /><br />Pihaknya melakukan penyelidikan tehadap gempa di Singkawang dan Bengkayang dilandasi rasa keingintahuan pihaknya, karena selama ini di Kalimantan Barat tidak pernah tejadi gempa bumi.<br /><br />"Belum ada sejarahnya tejadi gempa di Kalbar, baru akhir Agustus lalu hal itu terjadi. Makanya kita berusaha untuk mempelajarinya," tuturnya.<br /><br />Namun, lanjut dia, karena keterbatasan peralatan yang ada, pihaknya masih belum bisa memastikan berapa panjang lempeng bumi yang ada di Kalimantan Barat.<br /><br />Dia menyatakan, gempa susulan dipastikan akan terus terjadi untuk beberapa waktu mendatang, tapi dengan skala kecil, dibawah lima skala Richter.<br /><br />Bambang menjelaskan, gempa pertama di Singkawang dan Bengkayang terjadi pada tanggal 23 Agustus, pukul 08.40 WIB dengan kekuatan 4,4 skala Richter; dengan pusat gempa berada di kedalaman darat.<br /><br />Kemudian disusul dengan gempa pada tanggal 24 Agustus pada pukul 22.51 WIB dengan kekuatan lebih besar yaitu 4,6 skala Richter dan sumber gempa berada di laut.<br /><br />Tidak berlangsung lama, sekitar satu jam kemudian, pukul 23.33 WIB, gempa kembali terjadi namun dengan skala kecil sekitar 3,6 skala Richter, pusat gempa berasal dari darat.<br /><br />Dia mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan menjauhi barang yang mudah runtuh saat terjadi gempa.<br /><br />Ia melanjutkan, jika masyarakat berada di dalam rumah dan terjadi gempa, sebaiknya bersembunyi dibawah kolong meja atau dibawah tempat tidur untuk menghindari runtuhan atap dan benda lain.<br /><br />"Jika berada di luar rumah, sebaiknya menghindari tiang listrik atau pohon tinggi, agar tidak tertimpa. Kita berharap gempa ini tidak akan mengakibatkan hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Bambang. <strong>(phs/Ant)</strong></p>