Ketua Badan Narkotika Kota Pontianak Paryadi mengajak masyarakat kota itu untuk memberantas peredaran narkoba dan sejenisnya supaya tidak merusak generasi muda dan penerus bangsa. <p style="text-align: justify;">"Tanpa adanya komitmen yang kuat dari masyarakat untuk memberantas peredaran barang tersebut, sulit bagi Kota Pontianak bebas narkoba," kata Paryadi di Pontianak, Jumat (28/01/2011). <br /><br />Ia menambahkan, wujud dan peran serta masyarakat bisa berbentuk pengawasan orang tua terhadap putra putrinya agar tidak terpengaruh untuk menggunakan obat-obat terlarang. <br /><br />Selain itu, memberi laporan kalau mendengar atau melihat apabila di lingkungannya dijadikan tempat transaksi narkoba. <br /><br />"Saya yakin, kalau peran serta seperti itu dilakukan, pelan-pelan peredaran narkoba di Kota Pontianak akan hilang dengan sendirinya," kata Paryadi. <br /><br />Menurut dia, peredaran narkoba di Kota Pontianak ibarat fenomena gunung es, yang tampak hanya sebagian kecilnya saja, sementara yang tidak tampak mungkin jumlahnya lebih besar. <br /><br />Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Suhadi Siswo Wibowo menyatakan, Provinsi Kalbar termasuk daerah "segitiga emas" peredaran narkoba internasional sehingga tidak heran kalau di kemudian hari terungkap pengedar dan bandar narkoba dalam jumlah besar. <br /><br />"Kalbar termasuk daerah transit pengiriman narkoba internasional dari perairan, seperti ke Laos dan India," kata Suhadi. <br /><br />Ia mengatakan, Polda Kalbar akhir-akhir ini juga sedang gencar-gencarnya menekan peredaran narkoba di kawasan Kampung Beting, Kecamatan Pontianak Timur. <br /><br />Data BNN tahun 2006 hingga 2007, Provinsi Kalbar masuk 10 besar peredaran narkoba di Indonesia, dan Kota Pontianak, masuk dalam lima besar jumlah pengguna narkoba dari kalangan remaja. <br /><br />Data Puslitkes Universitas Indonesia tahun 2006 hingga 2007, dari 3,2 juta pengguna narkoba di Indonesia, 1,1 juta diantaranya adalah pelajar dan Mahasiswa. Dari 1,1 juta pengguna narkoba dari kalangan pelajar dan mahasiswa, 40 persen diantaranya pelajar SLTP, 35 persen pelajar SLTA, dan 25 persen mahasiswa. <strong>(phs/Ant)</strong></p>