BNNP : Kalbar Daerah Produksi – Distribusi Sabu-Sabu

oleh
oleh

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Barat, Brigjen Sugeng Heryanto menegaskan maraknya pengiriman sabu-sabu menunjukkan provinsi itu tidak lagi sekadar menjadi daerah transit. <p style="text-align: justify;">"Dahulu Kalbar mungkin memang daerah transit, tetapi sekarang tidak menutup kemungkinan menjadi daerah produksi dan distribusi," kata Sugeng Heryanto di Pontianak, Kamis.<br /><br />Ia melanjutkan, salah satunya terlihat dari sejumlah kasus pengiriman sabu-sabu yang diungkap akhir-akhir ini.<br /><br />"Barang (sabu-sabu) dikirim dari Jakarta ke Pontianak. Atau dari Sarawak ke Pontianak," ujar dia.<br /><br />Menurut dia, bisa jadi karena di Jakarta gencar penggerebekan oleh aparat, bahan baku (sabu-sabu) dipindahkan ke Pontianak.<br /><br />"Akses dan pengiriman dari Pontianak ke Jakarta atau daerah lain dan sebaliknya sudah sangat mudah dan cepat," kata dia.<br /><br />Pada kesempatan itu ia mengaku agak kecewa dengan proses pengungkapan pengiriman barang yang diduga sabu-sabu seberat 28 kilogram oleh pihak Bea Cukai.<br /><br />"Seharusnya, lebih berkoordinasi sehingga mata rantai tidak terputus begitu saja. Ini pengiriman yang sangat besar, kalau betul itu sabu-sabu," kata Sugeng Heryanto.<br /><br />Saat mengungkap kasus pengiriman sabu-sabu dari Sarawak menggunakan jasa bis antarnegara, ia memilih untuk bersabar sesaat demi berupaya menangkap jaringan yang lebih luas.<br /><br />"Kalau seperti sekarang, barang yang diduga sabu-sabu itu, seolah tak bertuan. Siapa yang bertanggung jawab," kata Sugeng Heryanto.<br /><br />Terkait pencegahan, BNNP Kalbar berupaya menggandeng banyak pihak. Diantaranya pihak sekolah, lembaga pemerintah, media, perhotelan dan swasta. <strong>(phs/Ant)</strong></p>