Bocah 10 Tahun Dianiaya Orangtuanya Hingga Patah Tulang

oleh
oleh

Norma (10) bocah cilik yang seharusnya menikmati masa kanak-anaknya dengan bermain dan sekolah, kini harus dirawat secara intensif di RSUD Ade Moch Djoen Sintang, karena mengalami patah tulang paha pada kaki kirinya. <p style="text-align: justify;">Derita ini dialaminya setelah mendapatkan perlakuan penganiayaan dari ayah kandungnya sendiri.<br /><br />Ketika ditemui oleh sejumlah wartawan di ruang perawatan bedah RSUD Ade Moch Djoen Sintang, Korban terlihat terbaring lemah dengan kondisi yang memprihatinkan, bahkan tubuhnya nampak kurus.<br /><br />Menurut Paman Korban, Pasno menuturkan kejadian kekerasan terhadap norma terjadi pada (26/5) yang lalu, dan baru diketahui pada (3/6) oleh tetangga kediaman korban di desa Ensait Panjang, Kecamatan Kelam Permai.<br /><br />" Warga tetangga sebelah rumah korban, melihat ada yang berbeda. Sebab, biasanya pada pagi-siang hari korban bermain diluar dan mencuci, namun beberapa minggu ini tidak ada terlihat. Sehingga tetangga menanyakan keberadaan korban kepada adik tirinya yang tengah bermain didepan rumah, dan mengatakan kakak (korban) sedang sakit," ujarnya saat ditemui di RSUD Sintang, kemarin.<br /><br />Setelah mengetahui korban sakit, lanjut Pasno menceritakan kronologisnya, tetangga tersebut mendatangi kediaman korban untuk menjenguk atau melihat langsung kondisi korban.<br /><br />" Saat ditanya oleh tetangga sakit apa? korban mengatakan kakinya patah ditendang oleh bapak. Dia pun tidak mengetahui penyebabnya, karena saat itu ia sedang bermain diruang tengah bersama adiknya, dan ketika itu bapak dan ibu tirinya sedang berantem," ungkapnya.<br /><br />Menurut Pasno, perlakuan penganiayaan terhadap korban ini sudah terjadi berulang kali, namun saat ini lah yang terparah, membuat korban harus mendapatkan perawatan secara intensif.<br /><br />" Si korban pernah dicucul dengan puntung rokok, dipukul hingga lebam. Padahal penyebabnya hanya kenakalan biasa yang dilakukan oleh anak usia korban," katanya.<br /><br />Memang, tambah Pasno, setelah kedua orangtua kandung korban berpisah dan ayahnya menikah kembali, korban yang ikut bersama ayah dan ibu tirinya ini kurang mendapatkan perhatian yang baik, bahkan jauh berbeda dengan perlakuan terhadap adik tirinya.<br /><br />" Ibu tirinya pernah mengatakan Norma (korban) nakalnya luar biasa, ia sudah bilang kepada bapaknya bahwa tidak sanggung merawatnya. Bahkan, ibu tirinya pernah memberikan pilihan kepada ayah korban, untuk memilihnya atau anaknya," katanya.<br /><br />Tak hanya disampai itu, derita Norma (Korban), selain mendapatkan penganiayaan dari orangtua, haknya untuk mengenyam dibangku sekolah pun dicabut oleh orangtuanya.<br /><br />" Dia hanya sekolah sampai kelas 3 SD, sebab orangtuanya memberhentikannya. Dan menyuruh korban bekerja diluar kemampuan anak diusianya dirumah," katanya.<br /><br />Kini, Korban yang dirawat menggunakan Jamkesda, tengah bersiap untuk melakukan tindak medis (Operasi) terhadap paha kaki sebelah kirinya.<br /><br />" Setelah pulih, Norma (Korban) akan diadopsi oleh ibu angkatnya Ponisah, yang telah siap merawat dan mendidik norma," katanya.<br /><br />Sedangkan, Darmin Alias Purnomo (ayah kandung norma) telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan dan telah ditahan di Polres Sintang.<br /><br />" Biar tidak terulang kembali kejadian seperti ini, saya bertekad akan meneruskan proses hukum kasus ini dan juga akan melaporkan kasus ini ke perlindungan anak," tukasnya.(KN)</p>