Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang sedang menginventarisasi kawasan bencara termasuk daerah yang terkena longsor di kawasan tebing sungai dekat jalan dan pemukiman warga. <p style="text-align: justify;">“Semua kerusakan yang terjadi akibat bencana dan mengancam keselamatan publik sedang kami inventarisasi,” kata Martin.<br /><br />Nandung, Kepala BPBD Kabupaten Sintang ditemui dilokasi longsong kawasan pantai Desa Baning, Senin (04/07/2011) di Jalan Teuku Umar Sintang.<br /><br />Hujan deras yang mengguyur Sintang pekan lalu membuat beberapa kawasan di pinggir sungai longsor, bahkan mengakibatkan akses jalan utama warga nyaris putus seperti yang terlihat di kawasan pantai Desa Baning Sintang.<br /><br />Kepala BPBD bersama beberapa orang stafnya turun kelapangan untuk melihat langsung kondisi bencana lonsor yang ada di beberapa titik, bahkan informasi yang diperolehnya, selain di wilayah Kecamatan Sintang, longsor di dekat pemukiman warga juga terjadi di wilayah Kecamatan Tempunak.<br /><br />Hasil pantauan di Baning pantai, diketahui longsor sudah lebih parah dari ketika pertama kali terjadi, diperkirakan panjang logsor sudah mencapai 200 meter dan terlihat beberapa retakan di seluruh badan jalan yang dimungkinkan longsor kembali.<br /><br />Menurutnya, untuk lokasi longsong yang sudah memakan badan jalan memang butuh penanganan cepat apalagi kawasan yang longsor itu dekat dengan rumah warga.<br /><br />“Kami memantau lokasi ini sekaligus untuk memperhitungkan apa saja upaya yang bisa dilakukan dalam waktu dekat, tetapi kalau untuk pencegahan permanen tentunya butuh waktu karena menyangkut ketersediaan anggaran,” jelasnya.<br /><br />Seperti lokasi longsor yang ada di kawasan Baning Pantai, menurutnya belum tentu bisa ditanggulangi dalam waktu dekat apalagi jika melihat kondisi tanah yang masih labil sehingga penanganan untuk pencegahan longsor ini harus permanen.<br /><br />“Tentunya dengan kondisi ini k ita harus hitung berapa kebutuhannya, model konstruksi apa yang cocok dan bisa menahan longsor permanen, kalau hanya pasang beronjong seperti sebelumnya masih sangat memungkinkan terjadi longsor lagi,” ucapnya.<br /><br />Bisa jadi kata dia aktivitas penambangan emas atau penambangan pasir beberapa waktu lalu di sekitar kawasan tersebut ikut berpengaruh terhadap longsor, atau bisa juga minimnya saluran pembuangan air di kawasan yang lebih tinggi sehingga terjadi rembesan dibawah tanah menuju sungai yang mengakibatkan longsor.<br /><br />“Tentunya apa saja yang mempengaruhi longsor ini akan kami kaji dalam upaya untuk pencegahan, yang jelas dengan kerusakan seperti ini maka memang harus dibuat barau permanen,” jelasnya.<br /><br />Memang kata dia untuk mengatasi masalah longsor dan bencana lainnya butuh dana besar, namun terhadap bencana yang terjadi saat ini, pihaknya selain melakukan koordinasi di kabupaten, juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi.<br /><br />“Kami juga terus memetakan kawasan rawan bencana di sintang sehingga kedepan mudah dalam penanggulangannya,” tukasnya. <strong>(phs)</strong></p>