Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menyiagakan 107 personel mulai H-7 atau tujuh hari sebelum sampai H+7 atau tujuh hari setelah Idul Fitri 2015. <p style="text-align: justify;">Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Yahya, di Penajam, Kamis, mengatakan sebanyak 23 personel ditempatkan di pos kesiapsiagaan dengan tujuh titik pantau, diantaranya pelabuhan "speedboat" dan klotok dan dari kilometer nol sampai Petung serta Pantai Tanjung Jumlai, Pantai Corong, Tanjung Tengah dan Saloloang.<br /><br />"Tujuh hari sebelum lebaran kami melakukan pantauan di pelabuhan ‘speedboat’ dan klotok serta jalan dari kilometer nol sampai petung.<br /><br />Satu hari setelah lebaran, titik pantau difokuskan di pantai Tanjung Jumlai, Pantai Corong, Tanjung Tengah dan Saloloang. Dua hari setelah lebaran, merupakan puncak wisata di pantai itu," ungkap Yahya.<br /><br />Pos kesiapsiagaan tersebut lanjutnya, untuk penyelamatan secara cepat apabila terjadi insiden serta pengamanan pantai terhadap pengunjung Pantai Tanjung Jumlai, Pantai Corong, Tanjung Tengah dan Saloloang yang melakukan wisata pascalebaran.<br /><br />Selain menyiagakan 23 personel di pos kesiapsiagaan lanjut Yahya, BPBD juga menyiagakan 84 personel dan 12 unit mobil pemadam kebakaran yang tersebar di empat kecamatan untuk mengamankan Kabupaten Penajam Paser Utara dari potensi kebakaran.<br /><br />"Terdapat juga posko pemantauan di Kantor BPBD kami menyiapkan 84 personel serta 12 armada pemadam kebakaran sebagai antisipasi melakukan gerak cepat memperkecil dampak-dampak yang timbul dari bencana kebakaran," ujar Yahya.<br /><br />"Kami mengimbau masyarakat agar mewaspadai penggunaan kompor, lilin, korek api hingga petasan yang bisa memicu kebakaran. Sambungan instalasi listrik juga menjadi perhatian, kalau meninggalkan rumah untuk mudik agar memutus sambungan listrik dan mematikan kompor serta kunci rumah seaman mungkin," ungkap Yahya. (das/ant)</p>