BPS: Ekonomi Masyarakat Kaltim Meningkat

oleh
oleh

Perekonomian masyarakat Kaltim berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan III 2012 mengalami peningkatan ketimbang triwulan sebelumnya, yakni ditandai dengan indeks tendensi konsumen (ITK) sebesar 115,23. <p style="text-align: justify;">"Pada triwulan II 2012 (April-Juni) total ITK masyarakat Kaltim sebesar 110,63, sedangkan ITK pada triwulan III (Juli – September) naik menjadi 115,23. Ini menggambarkan bahwa perekonomian rata-rata masyarakat Kaltim meningkat," ucap Kepala BPS Kalimantan Timur (Kaltim) Johny Anwar di Samarinda, Sabtu.<br /><br />Dia merinci, ITK yang sebesar itu terbagi menjadi tiga variabel pembentuk nili ITK, pertama adalah pendapatan rumah tangga pada triwulan II sebesar 110,53 dan pada triwulan III naik menjadi 115,53.<br /><br />Kedua adalah variabel pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari, yakni pada triwulan II sebesar 114,51, dan pada triwulan III juga naik menjadi 119,08.<br /><br />Sedangkan variabel ketiga adalah tingkat konsumsi sejumlah komoditi makanan seperti daging, susu, buah, dan komoditi bukan makanan seperti pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan rekreasi, pada triwulan II sebesar 106,02, sementara pada triwulan III sebesar 109,71.<br /><br />Menurutnya, tingkat inflasi pada kelompok makanan jadi dan bahan makanan di Kaltim pada triwulan III 2012 sebesar 2,56 persen, atau lebih tinggi dari inflasi di kelompok yang sama pada triwulan sebelumnya yang hanya 0,38 persen.<br /><br />Namun ternyata inflasi sebesar itu tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi bagi masyarakat Kaltim, yakni daya beli masyarakat terhadap makanan sehari-hari masih tetap tinggi, ditandai dengan indeks tendensi konsumen masih di atas 100, atau tepatnya 115,23.<br /><br />Peningkatan konsumsi terhadap makanan dan non makanan tersebut, terutama sangat terlihat pada masuknya Ramadhan sekaligus Hari Raya Indul Fitri pada Juli dan Agustus lalu.<br /><br />Ketika itu, peningkatan konsumsi komoditi makanan yang tertinggi adalah berbagai jenis sayur, telur, daging sapi, daging unggas, dan komoditas gula dengan indeks nilai di atas 110.<br /><br />Sedangkan pada kelompok non makanan, peningkatan konsumsi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi, pulsa HP, pendidikan (saat itu masuk tahun ajaran baru), kesehatan, listrik, air, dan telepon yang nilai indeksnya juga di atas 110. <strong>(das/ant)</strong></p>