Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan mengungkapkan perekonomian di provinsi yang terdiri dari 13 kabupaten/kota tersebut pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,18 persen. <p style="text-align: justify;">"Pertumbuhan tertinggi perekonomian provinsi yang kini berpenduduk mencapai 3,6 juta jiwa tersebut, di sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 10,24 persen," ungkap Kepala BPS Kalsel Dyan Pramono Effendy di Banjarmasin, Rabu.<br /><br />Kemudian pertumbuhan terendah pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,11 persen. Namun jika tanpa minyak dan gas (migas) pertumbuhan ekonomi Kalsel 2013 mencapai 5,22 persen, lanjutnya.<br /><br />Ia menambahkan secara triwulan (tiga bulanan), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalsel pada Triwulan IV (Oktober – Desember) 2013 menurun dibandingkan Triwulan III (Juli – September) 2013, yaitu q-to-q minus 5,15 persen.<br /><br />"Tapi bila dibandingkan dengan Triwulan IV-2012 (y-on-y), pada Triwulan IV-2013 tumbuh sebesar 5,40 persen," ungkapnya dalam jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, Jalan KS Tubun (Pekauman) Banjarmasin.<br /><br />Pada Triwulan IV-2013 hampir semua komponen mengalami perlambatan, kecuali ekspor yang tumbuh positif setelah pada Triwulan III-2013 mengalami pertumbuhan negatif.<br /><br />"Namun semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada 2013, kecuali komponen ekspor. Ketika itu nilai ekspor Kalsel terkoreksi mengalami pertumbuhan negatif, karena harga batu bara di pasaran dunia menurun 13,15 persen," ungkapnya.<br /><br />Besaran PDRB Kalsel, selama 2013, atas dasar harga berlaku mencapai Rp38,36 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai 36,20 triliun.<br /><br />"Dari sisi penggunaan, PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga dan lembaga nonprofit sebesar 49,53 persen, konsumsi pemerintah 16,16 persen, pembentukan modal tetap bruto 22,43 persen, ekspor 58,76 persen dan impor 50,33 persen," demikian Dyan Pramono. <strong>(das/ant)</strong></p>
