Bulog Kalbar Siap Ganti Raskin Kualitas Rendah

oleh
oleh

Perum Bulog Kalimantan Barat siap mengganti jika ada beras untuk warga miskin yang kualitasnya rendah atau tidak baik. <p style="text-align: justify;">"Jika ada raskin yang tidak baik mutunya segera dikembalikan, akan kami ganti dengan beras yang lebih baik," kata Kepala Bidang Operasional Perum Bulog Kalbar Nasir Tamimi di Pontianak, Jumat.<br /><br />Ia menjelaskan, kalau ada masyarakat yang menerima raskin yang kurang baik, bisa dilaporkan ke Bulog dan akan diganti dengan kualitas yang lebih baik.<br /><br />Beras yang standar medium memang tidak sama dengan kualitas premium, beras medium dibeli langsung dari petani usai digiling dengan harga Rp6.600/kilogram atau sesuai harga yang telah ditentukan oleh pemerintah.<br /><br />"Yang menjadi masalah saat ini lokasi penyimpanan raskin itu sendiri ketika dikirim ke desa-desa, lalu sebelum didistribusikan ke masyarakat penyimpanannya juga terlalu lama sehingga kualitasnya bisa turun," ungkapnya.<br /><br />Menurut dia, pengecekan mutu beras tetap pihaknya dilakukan dengan cara menusuk karung beras serta melihat hasilnya. "Kalau dibilang kualitas raskin rendah, itu tidak benar, karena dibanding dengan beras lainnya yang beredar di pasaran, raskin lebih baik mutunya karena tanpa formalin," katanya.<br /><br />"Walau raskin nampak berdebu, namun jika dibersihkan beras itu lebih bagus dibanding beras yang dijual di pasaran," kata Nasir.<br /><br />Dalam kesempatan itu, Nasir menyatakan pihaknya siap dikoreksi dalam hal penyaluran raskin, agar ke depan lebih baik lagi.<br /><br />Sementara itu beberapa masyarakat dan Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Provinsi Kalbar menyerahkan sebanyak 30 karung raskin yang sudah dalam kondisi berulat ke Kejaksaan Tinggi Kalbar agar Bulog setempat diproses secara hukum.<br /><br />"Kedatangan kami ke Kejati untuk melaporkan Bulog karena telah menyalurkan raskin yang tidak layak konsumsi," kata Ketua RT 01/RW 06, Desa Kuala Mandor A, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, Abdullah di Pontianak.<br /><br />Ia menyesalkan, kenapa Bulog masih menyalurkan raskin tersebut, meskipun kondisinya sudah tidak layak konsumsi dan berisi ulat.<br /><br />"Kami sebagai masyarakat tidak mampu sangat dirugikan dalam hal ini. Karena raskin tersebut juga dibeli, tetapi kualitasnya malah jauh dari harapan," ungkapnya.<br /><br />Abdullah menjelaskan, total beras yang tidak layak konsumsi sebenarnya sekitar 20 ton lebih, tetapi yang diserahkan ke Kejati Kalbar sebagai barang bukti hanya 30 karung saja.<br /><br />Menurut dia, kondisi raskin tersebut warnanya kuning, berbau, hancur serta berulat, yang diambil langsung dari gudang Bulog Kalbar di Wajok Rabu (23/4) yang diserahkan pada 25 RT di Kecamatan Kuala Mandor B. <strong>(das/ant)</strong></p>