Stok beras di gudang Bulog Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, hingga saat ini tercatat sekitar 700 ton, cukup untuk keperluan tiga bulan ke depan, kata Kepala Bulog Cabang Kotabaru Rony Hadianto. <p style="text-align: justify;">Rata-rata jumlah beras yang dialokasikan untuk rumah tangga miskin di Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu sekitar 200 ton, sehingga stok 700 ton itu bisa lebih untuk tiga bulan, ujar Rony di Kotabaru, Selasa.<br /><br />"Stok beras yang sudah siap dan cukup untuk tiga bulan ke depan, dan kami juga masih terus mendatangkan beras," katanya.<br /><br />Rony mengimbau masyarakat untuk tidak resah dan khawatir akan kekurangan pangan terutama beras.<br /><br />Selain stok cukup, Bulog juga masih tetap mendatangkan beras dari Hulu Sungai dan Tanah Bumbu serta dari Kotabaru, untuk keperluan beras bagi rumah tangga miskin (raskin).<br /><br />Menyikapi adanya kenaikan harga barang sembilan bahan pokok (sembako) menjelang Ramadhan 1433 Hijriah, Rony mengaku siap menggelar operasi pasar.<br /><br />"Kami tidak ada rencana akan melakukan operasi pasar, tetapi jika diminta Bulog juga siap," imbuhnya.<br /><br />Biasanya, beberapa hari menjelang Ramadhan pemerintah ataupun organisasi ataupun partai menjual sembako murah di permukiman padat penduduk.<br /><br />Hingga saat ini, Bulog belum menerima permintaan beras untuk operasi pasar ataupun program sembako murah dari pihak ketiga.<br /><br />Menurut Rony, harga beras di masyarakat terutama di Kotabaru ataupun Tanah Bumbu relatif stabil, berbeda dengan kondisi tahun sebelumnya.<br /><br />Dengan stabilnya harga, masyarakat tidak perlu khawatir stok beras berkurang, atau terjadi kenaikan harga beras dengan tidak wajar.<br /><br />Sementara itu, seorang ibu rumah tangga di Kotabaru Siti, mengaku terkejut, saat membeli beras petani seharga Rp8.000 perkilogram.<br /><br />"Harga beras lokal sama dengan harga beras asal Jawa Timur, yakni, kisaran Rp8.000 perkilogram," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
