Bulog: Operasi Pasar Kotawaringin Timur Tunggu Pemkab

oleh
oleh

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan untuk melaksanakan operasi pasar beras murah, masih menunggu permintaan dari pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. <p style="text-align: justify;">"Operasi pasar beras murah itu bisa diputuskan pemerintah kabupaten. Kalau diperintahkan melakukan operasi pasar, kami siap melakukannya," kata Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Sampit Zaindraweli di Sampit, Selasa.<br /><br />Selain siap menggelar pasar beras murah, stok beras di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini dipastikan aman untuk beberapa bulan ke depan.<br /><br />"Saat ini Bulog Sampit masih memiliki stok beras sebanyak 1.251 ton. Jumlah itu akan ditambah dengan pasokan sebanyak 2.000 ton yang saat ini masih dalam perjalanan karena didatangkan dari luar Kalimantan," katanya.<br /><br />Pasokan beras ke pasaran Kotawaringin Timursebagian berasal dari petani lokal. Selain itu, tidak sedikit pula pedagang yang mendatangkan beras dari Pegatan, Kabupaten Katingan dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.<br /><br />Menurut Zaindraweli, Bulog secara khusus bisa mengintervensi mengingat masalah beras menjadi wewenang pemerintah daerah, khususnya instansi terkait.<br /><br />Bulog bertugas menjaga stabilitas ketersediaan beras di daerah agar tidak sampai kosong. Begitu pula jika ada permintaan operasi pasar, Bulog bertugas menyiapkan beras yang dibutuhkan guna kegiatan itu.<br /><br />Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kotim Mudjiono menyatakan, harga beras di daerah itu naik berkisar antara 5-20 persen dari sebelumnya.<br /><br />"Kenaikan harga beras merata di setiap daerah. Untuk di Kabupaten Kotim mulai terjadi sejak beberapa bulan lalu, dan penaikan mencapai antara 5 hingga 20 persen. Meski terjadi penaikan kami pastikan stok beras di Kotim masih terbilang aman, katanya.<br /><br />Meskipun stok memadai, penaikan harga beras belakangan ini tetap saja berdampak sampai ke Kotim. Pemerintah daerah tetap terus memantau pergerakan harga bahan kebutuhan pokok ini di pasaran. (das/ant)</p>