Bupati Jarot Nilai Varian Baru Covid-19 Cepat dan Ganas

oleh
oleh

SINTANG, KN – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan varian virus Covid-19 yang sejak minggu ke-4 Maret membuat angka kasus meningkat signifikan di Kabupaten Sintang ialah jenis yang ganas.

Ia pun merincikan beberapa perbedaan karakter varian baru ini dengan virus Covid-19 yang sudah ada sebelumnya.

“Ia (virus Covid-19 varian ganas) ini menyebar secara cepat. Mulai dari 110 orang yang pulang dari Pontianak, positif. Dia menulari ke 126 orang keluarganya. Sehingga total klaster perjalanan itu ada 236 orang,” ucapnya, Selasa (20/4/2021).

Selain itu, varian ini tingkat keganasannya juga tinggi. Hal ini membuat tingkat fatalitas yang menyebabkan angka kematian juga meningkat. Sejak dimulainya gelombang ketiga puncak Covid-19 pada minggu ke-4 Maret hingga sekarang, ada 18 kematian. Pada bulan Maret, tingkat fatalitas di Sintang mencapai 4,93 persen.

“Jadi kalau angka kematiannya itu sudah di atas 4 persen berarti sudah tinggi. Padahal kalau kita hitung dari kasus pertama itu hanya 1,89 persen dari 1.642 kasus corona yang menghinggapi masyarakat Sintang atau 31 orang,” jelasnya.

“Yang meninggal bahkan ada anak muda umur 32 tahun dan tidak ada penyakit penyerta,” tambahnya.

Untuk membenahi kondisi tersebut, Jarot menyebut lockdown kota bukan opsi yang baik untuk dipilih. “Kalau bisa janganlah. Kan sudah saya bilang tu, kalau masyarakat disuruh milih takut corona atau masalah perut, masyarakat pasti tetap memilih perut. Kalau disuruh lockdown tapi tak bisa cari makan, matilah kita. Malah bukan mati karena corona, tapi mati karena kelaparan,” ujarnya.

Perintah untuk melakukan Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM Mikro) pun menurutnya harus mempertimbangkan berbagai aspek. Mulai dari sisi ekonomi, sosial.

Namun melihat kondisi di Sintang, penularan disebabkan oleh rendahnya disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Karena itu, Jarot mengatakan yang perlu dilakukan ialah menegaskan lagi disiplin tersebut.

“Kita edukasi lagi masyarakat untuk menerapkan 5M. Apalagi ini varian ganas. Hingga persepsi mereka tentang corona ini bisa sadar bahwa potensi penularan bisa sangat tinggi,” pungkasnya. (*)