Bupati: Kenaikan Harga Beras Tidak Timbulkan Gejolak

oleh
oleh

Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar mengatakan kenaikan harga beras yang terjadi beberapa hari terakhir tidak berdampak terlalu besar terhadap masyarakat kecil dan menengah, sehingga tidak menimbulkan gejolak sosial. <p style="text-align: justify;">"Kenaikan harga beras tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, sebab sebagai salah satu lumbung padi di Kalimantan Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara masih aman," ujar Yusran Aspar di Penajam, Kamis.<br /><br />Menurut ia, kenaikan harga beras tidak berdampak pada masyarakat kelas bawah, karena pemerintah daerah memberikan beras untuk keluarga miskin (raskin) secara gratis kepada mereka yang kurang mampu di seluruh wilayah Penajam Paser Utara.<br /><br />Jumlah keluarga kurang mampu yang mendapatkan raskin secara gratis sebanyak 10.626 kepala keluarga (KK), di mana Pemkab Penajam Paser Utara menanggung semua biaya raskin tersebut, mulai dari pengiriman dan pengangkutan.<br /><br />"Bahkan, harga raskin yang seharusnya ditanggung oleh warga sebesar Rp1.600 per liter telah ditanggung oleh pemerintah daerah," tambahnya.<br /><br />"Beras miskin untuk masyarakat kecil, kami bagikan secara gratis, sementara untuk kalangan masyarakat menengah, menurut saya tidak terlalu mempersoalkan harga beras itu, apalagi kenaikannya tidak terlalu signifikan," ujar Yusran.<br /><br />Untuk itu, lanjut bupati, hingga kini Pemkab Penajam Paser Utara belum perlu melakukan operasi pasar, seperti yang dilakukan di sejumlah daerah lainnya.<br /><br />Secara terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli membenarkan bahwa berdasarkan pantauan di lapangan, kenaikan harga beras tidak terlalu signifikan, karena dapat diimbangi persediaan beras lokal, terutama dari Kecamatan Babulu.<br /><br />Ia mengatakan kenaikan harga beras berkisar Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram. Harga beras Sulawesi menjadi Rp11.000 dari sebelumnya Rp10.000 per kilogram, beras Rojo Lele dari Rp12.000 menjadi Rp13.000 per kilogram, dan beras Bengawan menjadi Rp11.500 atau naik hanya Rp500 dari sebelumnya.<br /><br />"Sedangkan harga beras lokal baik dari beberapa kabupaten/kota di Kaltim maupun dari Kecamatan Babulu berada di kisaran Rp10.000 sampai Rp11.000 per kilogram," ujar Rusli. (das/ant)</p>