Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Supian Hadi mengaku prihatin makin banyaknya petani di daerah itu yang mengalihfungsikan sawah menjadi perkebunan kelapa sawit. <p style="text-align: justify;">"Saya tidak memiliki kewengan melarang agar lahan tersebut untuk tidak ditanami kelapa sawit, sebab sawah itu sepenuhnya milik petani," kata Bupati Kotim Supian Hadi di Sampit, Jumat.<br /><br />Meski demikian ia mengimbau kepada petani agar tetap mempertahankan sawahnya untuk ditanami padi, supaya produksi beras di daerah itu dapat lebih ditingkatkan, sebab beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat.<br /><br />Banyak keuntungan jika petani tetap mempertahankan sawahnya di tanamin padi, selain mendukung program pemerintah untuk dapat berswasembada beras, petani juga tidak repot-repot membeli beras karena setiap panen petani bisa menyisihkan sebagian hasilnya untuk kebutuhan sendiri.<br /><br />Sawah dapat ditanami berbagai macam sayuran sebagai tanaman selingan, seperti kacang, jagung atau jenis sayuran lainnya.<br /><br />"Tanah juga tidak rusak atau kesuburan tanah tetap terjaga dibandingkan dengan tanah yang telah ditanami kelapa sawit,"ujarnya.<br /><br />Menurut Supian Hadi, pemerintah juga lebih memperhatikan sawah yang ditanami padi ketimbang lahan yang ditanami kelapa sawit.<br /><br />Bagi petani yang menanam padi, pemerintah akan memberikan bantuan bibit maupun peralatan pendukung lainnya, bahkan pupuk juga diberikan subsidi.<br /><br />"Kami imbau kepada petani yang belum terlanjur mengalihfungsikan sawahnya menjadi perkebunan kelapa sawit untuk mempertimbangkan dan mengurungkan niatnya dan tetap mempertahankan sawahnya untuk ditanami padi," katanya.<br /><br />Pemilik sawah yang dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit diperkirakan akan menyesal, sebab harga buah kelapa sawit diprediksi akan turun akibat banyaknya kebun kelapa sawit yang panen secara bersamaan. <strong>(das/ant)</strong></p>