Bupati Kutai Timur Minta Ulama Antisipasi ISIS

oleh
oleh

Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, Isran Noor meminta peran dari para ulama, dai dan tokoh masyarakat untuk mengantisipasi munculnya gerakan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di daerah setempat. <p style="text-align: justify;"><br />"Tugas kita bukan saja membangun, tetapi juga wajib membina akhlak dan moral generasi muda agar tidak mudah terpengaruh," kata Isran Noor di Sangatta, Kutai Timur, Kamis, menanggapi merebaknya kasus ISIS di sejumlah daerah.<br /><br />Menurut ia, ISIS adalah ideologi global yang muncul dari orang-orang putus asa dan gerakan itu adalah keinginan orang luar yang bermain untuk ISIS dengan tujuan memecah belah umat Islam.<br /><br />"Setelah umat Islam terpecah belah, mereka bertepuk tangan dengan kelemahan umat yang selalu dipojokkan di mana-mana," ujarnya.<br /><br />Oleh karena itu, lanjut Isran, merupakan tugas dan peran para ulama, dai, tokoh masyarakat hingga para camat serta Dinas Pendidikan untuk secara intensif melakukan pembinaan akhlak dan moral kepada generasi muda.<br /><br />Sebelumnya, Isran Noor juga telah mengumpulkan para ulama, dai, tokoh masyarakat dan camat di Kutai Timur untuk membahas masalah yang kini menjadi sorotan dunia internasional tersebut.<br /><br />Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu mengajak para ulama, dai dan tokoh masyarakat untuk berkoordinasi dengan guru dan orang tua dalam mencegah masuknya faham tersebut.<br /><br />"Jadi, ISIS itu tidak lahir begitu saja atau datang ‘ujuk-ujuk’ (tiba-tiba), tetapi memang dibentuk. Hanya saja gerakannya sudah kebablasan," tegasnya.<br /><br />Selain kasus ISIS, Isran Noor juga mengingatkan soal maraknya kasus peredaran narkoba, termasuk aksi "ngelem" (menghirup aroma kimia dari lem) yang kini banyak dilakukan kalangan anak-anak di berbagai daerah di Kaltim, termasuk Kutai Timur.<br /><br />"Narkoba, termasuk ‘ngelem’ itu mengancam keselamatan jiwa anak-anak. Awalnya dari ikut-ikutan dan coba-coba, tapi akhirnya jadi kecanduan dan merusak syaraf," kata Isran dengan menyebutkan kasus ngelem di wilayah Sangatta Selatan harus mendapat perhatian serius. (das/ant)</p>