Penjabat Bupati Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Ngadimun bakal memaksimalkan produktivitas lahan pertanian agar tidak sampai kosong untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan seperti yang terjadi saat ini. <p style="text-align: justify;">Menurut Ngadimun di Banjarmasin Jumat, dengan tidak membiarkan lahan pertanian menjadi kosong, maka petani akan lebih intens mengolah lahan pertaniannya, sehingga tidak hanya mencegah kebakaran lahan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.<br /><br />"Dengan terus menanami lahan pertanian yang ada, maka semak belukar tidak akan sempat tumbuh di lahan tersebut, sehingga otomatis akan terhindar dari kebakaran lahan," katanya.<br /><br />Ngadimun mencontohkan, seperti sistem pertanian di daerah Jawa, Sulawesi dan beberapa daerah lainnya, yang memanfaatkan lahan secara terus menerus, sehingga lahan pertanian tidak sempat kosong.<br /><br />Misalnya habis dimanfaatkan untuk pertanian padi, kemudian ditanami dengan palawija, jagung, dan lainnya, sambil menunggu musim tanam padi selanjutnya dimulai.<br /><br />Bila hal tersebut dilakukan secara terus menerus, maka lahan pertanian akan tetap subur karena diolah dengan baik agar tetap bisa ditanami.<br /><br />Kondisi tersebut berbeda dengan lahan pertanian di Kalsel, begitu selesai ditanami padi, tanah akan dibiarkan kosong hingga musim tanam padi selanjutnya.<br /><br />Karena kosong, akhirnya ditumbuhi oleh semak belukar, dan pada saat akan tanam, petani terpaksa harus menghilangkan tumbuhan liar tersebut dengan membakar.<br /><br />Menurut Ngadimun, pada saat terjadi bencana kabut asap, HST salah satu daerah yang terdampak cukup parah, bahkan beberapa sekolah terpaksa harus diliburkan.<br /><br />"Kita sempat mengalami dampak kabut asap yang cukup tebal, namun kabut asap tersebut kiriman dari daerah lain," katanya.<br /><br />Saat ini, aktivitas masyarakat di daerah sudah relatif berjalan normal, sekolah juga melakukan proses belajar mengajar seperti biasanya. (das/ant)</p>
