Bupati Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah menyesalkan saat ini banyak dinas terkait tidak melaksanakan kegiatan program gerakan membangunan desa manggatan utus atau "gerbang desamu" di sejumlah desa. <p style="text-align: justify;">"Sesuai laporan dari masyarakat kepada saya akhir-akhir ini banyak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak melaksanakan program itu ke desa-desa, padahal itu wajib," kata Bupati Willy Yoseph kepada wartawan di Puruk Cahu, Jumat. <br /><br />Program "Gerbang Desamu" sebuah gerakan meningkatkan harkat martabat warga desa yang dicanangkan pemerintah Kabupaten Murung Raya Maret 2010 dinilai tepat karena langsung bersentuhan dengan masyarakat di pedalaman. <br /><br />Menurut Willy, SKPD memang diwajibkan untuk turun ke desa-desa tersebara di 10 kecamatan guna melaksanakan program tersebut sebagai impelemtasi mewujudkan program Murung Raya Cerdas dan Sehat 2013 yang sedang giatnya dilaksanakan oleh pemerintah selama ini. <br /><br />?Saya sangat menyayangkan apabila laporan dari masyarakat ini benar-benar terjadi, ini tentunya membuktikan SKPD tidak serius dalam menjalankan program itu untuk mempercepat laju pembangunan di pedesaan terutama pedalaman,? katanya. <br /><br />Willy meminta setiap SKPD jangan malas turun ke desa melaksanakan program tersebut, karena merupakan suatu bentuk pengabdian dan pelayanan terhadap masyarakat khususnya di pedesaan yang tentu sangat membutuhkan percepatan pembangunan. <br /><br />Dirinya tidak ingin mendengar lagi ada laporan SKPD yang tidak melaksanakan kegiatan membangun desa pedalaman itu sesuai wilayah binaan masing-masing dinas. <br /><br />?Saya juga menyayangkan apabila benar ada kepala SKPD yang malah tidak pernah turun ke desa melaksanakan "gerbang desamu" itu,? katanya. <br /><br />Bupati Murung Raya meminta seluruh SKPD segera melaporkan hasil realisasi pelaksanaan "gerbang desamu" selama ini di masing masing desa binaan kepada bupati, guna dijadikan bahan evaluasi. <br /><br />Padahal program dengan menerjunkan ratusan PNS dari seluruh instansi ke desa-desa di daerah ini, dilakukan pada Sabtu dan Minggu setiap sebulannya di 115 desa dan sembilan kelurahan di 10 kecamatan ini disambut antusias masyarakat setempat. <br /><br />Bahkan, kata dia, keinginan warga desa begitu besar untuk bersama sama membangun, karena ketika tim baru merencanakan program pada minggu pertama, warga langsung beramai-ramai mengajak bekerja bersama di lapangan. <br /><br />"Saya harapkan program ini terus berjalan pada beberapa tahun ke depan hingga pembangunan dapat langsung dirasakan masyarakat," katanya. <br /><br />Petugas yang diterjunkan melakukan pembinaan administrasi, profil desa, alokasi dana desa (ADD), sektor pertanian, perkebunan, kesehatan dan pendidikan. <br /><br />Kegiatan gotong royong warga pun berbeda beda, ada yang membangun WC umum, merehabilitasi kantor desa, sekolah hingga puskemas pembantu, memperbaiki jalan desa bahkan ada yang bekerja membuka badan jalan. <br /><br />Selain juga ada juga warga yang bersama sama melakukan penanaman sayur sayuran di desanya yang nanti akan menjadi produk unggulan desa masing masing. <br /><br />"Lebih membanggakan, pembangunan dan kegiatan yang dilakukan sepenuhnya swadaya dan swadana masyarakat," jelasnya. <br /><br />Program ini merupakan pertama di Kalteng guna menyejahterakan masyarakat terutama di pedalaman, sehingga perlu partisipasi masyarakat. <strong>(das/ant)</strong></p>