Bupati: Petani Jangan Andalkan Panen Rumput Laut

oleh
oleh

Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar mengingatkan masyarakat dan petani di daerah setempat untuk tidak sekadar mengandalkan hasil panen rumput laut, tetapi juga melakukan pengolahan produk pascapanen. <p style="text-align: justify;">"Kita yang tadinya hanya mengandalkan hasil panen rumput laut, barangkali nantinya juga harus bisa mengolah hasil panen tersebut. Ke depan harus ada industri pengolahan rumput laut di Penajam, sehingga ada nilai tambah bagi produktifitas petani," kata Yusran Aspar di Penajam, Rabu.<br /><br />Sesuai dengan motto Kabupaten Penajam Paser Utara, yakni Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas, lanjut bupri, kondisi masyarakat juga harus berubah dan hal ini harus disikapi melalui berbagai pelatihan untuk menambah wawasan masyarakat dan petani tentang budidaya rumput laut.<br /><br />"Harus dibarengi dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Jadi, harus ada keikhlasan dalam bekerja untuk menyisihkan waktu, terlebih lagi dalam situasi ekonomi yang sedanag melamban dan menurun. Boleh saja di di daerah lain kondisi ekonominya menurun, tapi di Penajam jangan sampai terjadi," kata Yusran.<br /><br />Bupati berharap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Penajam Paser Utara terus naik dengan upaya kerja keras seluruh elemen pendukung.<br /><br />"Oleh karena itu, sekalipun ada keterbatasan dengan penurunan dana bagi hasil migas hampir Rp600 miliar, ekonomi harus tetap jalan. Anggaran kita berkurang, sehingga ada beberapa kegiatan yang pelaksanaannya harus tertunda," jelasnya.<br /><br />Namun demikian, lanjut Yusran, penurunan DBH migas itu tetap harus disyukuri, karena masih ada daerah lain yang penurunannya DBH migasnya lebih besar, dari awalnya sampai Rp11 triliun menjadi hanya Rp4 triliun.<br /><br />Tanpa menyebut nama daerah, Yusran mengatakan ada satu daerah di Provinsi Kaltim ini semula kabarnya mendapat DBH migas sebesar Rp7 triliun, namun ternyata hanya memperoleh Rp2 triliun.<br /><br />"Kondisi seperti ini menuntut semua pihak, baik bupati, masyarakat pelaku ekonomi, petani, nelayan maupun pemerintah daerah untuk bekerja keras menjalankan perekonomian," papar Yusran. (das/ant)</p>