Petugas kesehatan yang ada hendaknya tidak pernah bosan untuk terus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan memberdayakan masyarakat dalam kesehatan. <p style="text-align: justify;">Demikian harapan yang disampaikan Bupati Sintang Drs. Milton Crosby, M. Si saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah Kabupaten Sintang Tahun 2015 pada Senin, 14 Juni 2015 di Aula CU Keling Kumang.<br /><br />"Kita ini melayani ciptaan Tuhan yang paling sempurna, maka apa yang kita lakukan merupakan amal bakti kita kepada Tuhan dan bangsa kita. Untuk jangan pernah bosan melayani masyarakat dan mengajak serta memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi aktif di bidang kesehatan” tambah Bupati Sintang. <br /><br />“dalam rapat kerja ini saya minta Dinas Kesehatan bisa membuat pemetaan persoalan kesehatan di setiap kecamatan untuk diambil langkah dan tindakan yang terorganisasi. Dengan peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan ini kedepanya seharusnya ada banyak pasien yang cukup ditangani oleh puskesmas saja, tidak harus ke rumah sakit” tambah Bupati Sintang.<br /> <br />Rapat Kerja tersebut secara fokus untuk memperkuat fasilitas pelayanan kesehatan primer melalui upaya kesehatan promotif dan preventif.<br /><br />dr. Harysinto Linoh, MM Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa rapat kerja ini sebagai salah satu persiapan menyambut adanya akreditasi puskesmas yang ada sehingga kita akan membangun puskesmas yang ada di tingkatkan fasilitasnya.<br /><br />Ketua panitia rapat kerja drg. Ridwan Tony Pane, MKM menjelaskan bahwa rapat kerja yang dilaksanakan selama dua hari yang diikuti oleh camat, kepala puskesmas, dokter, kasi dan kabid dinas kesehatan se kabupaten sintang.<br /><br />"Kami ingin memberikan pelayanan kesehatan yang semakin baik kepada masyarakt sehingga penguatan fasilitas kesehatan penting untuk dilakukan” jelas Ridwan Tony Pane. <br /><br />drg. Hary Agung Tjahyadi, M. Kes Kabid bina kesehatan keluarga, gizi dan peran serta masyarakat Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat menyampaikan bahwa tahun 2015 merupakan akhir dari program Millenium Development Goals. <br /><br />“Kami melihat ada indikator dalam MDGs yang tidak mampu kita capai, tetapi akan kita jadikan acuan dalam penyusunan program ke depannya. Penguatan fasilitas pelayanan kesehatan primer melalui upaya kesehatan promotif dan preventif penting untuk dilakukan oleh banyak pihak bukan hanya oleh petugas kesehatan tetapi juga pihak lain. Pemberdayaan masyarakat juga menjadi perhatian kami, karena kemandirian masyarakat dalam hal kesehatan merupakan level tertinggi yang harus diperjuangkan. Kalau masyarakat sudah mandiri, maka derajat kesehatan akan semakin baik” jelas Hary Agung Tjahyadi.<br /><br />“Saat ini kita sebenarnya tidak lagi bicara akses pelayanan kesehatan, tetapi sudah pada mutu pelayanan. Dan untuk meningkatkan mutu, ada banyak dana untuk dari APBD dan APBN yang bisa dimanfaatkan, tinggal kita mempelajari petunjuk teknis saja supaya kita terhindar dari masalah hukum. Pada anggaran Tahun 2016, Pemerintah pusat sudah menyampaikan komitmennya, dana untuk pembangunan kesehatan sudah disepakati 5 persen dari total APBN” terang Hary Agung Tjahyadi. (Humas/KN)</p>