Membahas pembangunan kawasan perbatasan, Bupati Sintang Drs. Milton Crosby, M. Si menggelar dialog interaktif melalui Pro 1 LPP RRI Sintang dengan tema meningkatkan kualitas siaran RRI di wilayah perbatasan sebagai sabuk pengaman NKRI. Dalam dialog interaktif yang dilaksanakan pada Kamis, 3 Januari 2013 tersebut, Bupati Sintang yang didampingi Kaban Pengelola Perbatasan Abdurani dan Anggota DPRD Sintang Dapil Ketungau Heri Djamri melakukan dialog langsung dengan Direktur LPP RRI Pusat Rosarita Niken Widiastuti dan disiarkan langsung oleh LPP RRI Sintang. <p> </p> <p>Dalam dialog interaktif tersebut Bupati Sintang mengharapkan agar LPP RRI Pusat bisa memperhatikan kawasan perbatasan RI-Malaysia serta kawasan seperti Kecamatan Ambalau dan Serawai, khususnya soal jangkauan siaran RRI. “kawasan perbatasan RI-Malaysia merupakan kawasan yang blankspot siaran radio. RRI nantinya bisa berperan dalam melestarikan seni budaya supaya seni budaya kita tidak di klaim pihak lain serta mampu menanamkan rasa cinta akan seni dan budayanya. Saya yakin peranan RRI di kawasan perbatasan juga akan sangat besar dalam hal turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjaga rasa cinta tanah air melalui program siaran yang ada” jelas Bupati Sintang.</p> <p>Sementara Direktur LPP RRI Pusat Rosarita Niken Widiastuti menjelaskan bahwa apa yang menjadi harapan Bapak Bupati Sintang sudah sesuai dengan apa yang sudah diprogramkan oleh LPP RRI tahun 2013. “kami sudah pada Tahun 2013 ini sudah menyiapkan anggaran untuk menambah frekuensi dan membangun pemancar berkekuatan 5 KW di perbatasan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di perbatasan melalui siaran RRI dan memperkuat NKRI. kami sangat mendukung pengembangan seni budaya di Sintang baik seni budaya Dayak, Melayu dan Jawa. Penambahan transponder yang baru sehingga akan mampu menjangkau seluruh wilayah indonesia. Saat ini RRI hanya mampu menjangkau 60 persen wilayah NKRI. Kami sangat welcome jika Bapak Bupati Sintang bisa ke Jakarta dan berbincang dengan kami yang bisa disiarkan melalui RRI pro 3 dan kami akan fasilitasi supaya bisa bertemu dengan anggota komisi I dan Kemendagri sebagai bentuk dukungan kami akan pembangunan border di Kabupaten Sintang. Pada kesempatan Rapat Dengar Pendapat dengan komisi I DPR RI juga akan kami sampaikan aspirasi di Kabupatan Sintang” jelas Direktur LPP RRI Pusat Rosarita Niken Widiastuti</p> <p>Kaban Pengelola Perbatasan Abdurani menyatakan sangat berterima kasih atas dukung LPP RRI Pusat yang akan menambah pemancar di kawasan perbatasan. “Kami akan sangat terbantu dengan hadirnya pemancar nantinya sehingga kami bisa memanfaatkan Siaran RRI dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat di perbatasan. Dan akan memperkuat program pembangunan di perbatasan” jelas Abdurani.</p> <p>Tokoh masyarakat perbatasan yang juga Anggota DPRD Kabupaten Sintang Heri Djamri menjelaskan bahwa masyarakat perbatasan saat ini diserang oleh seni dari Malaysia karena siaran radio yang diterima oleh masyarakat banyak dari Malaysia. “Saat ini siaran RRI Sintang kalah sinyal dengan radio-radio Malaysia. Kami sangat menaruh harapan dengan dibangunya fasilitas siaran di perbatasan nantinya. Siaran RRI akan lebih kuat dan masyarakat perbatasan lebih banyak menerima siaran indonesia. Kami juga berharap dana untuk kawasan perbatasan lebih diperbanyak” pinta Heri Djamri.</p> <p>Bupati Sintang sangat menyambut baik penguatan siaran di perbatasan. Selama ini masyarakat perbatasan banyak menikmati siaran radio dari luar negeri. Dengan adanya siaran RRI di perbatasan nanti, tentu informasi dari dalam negeri akan semakin kuat sehingga akhirnya rasa cinta tanah air bisa di jaga dan informasi seputar keamanan di perbatasan akan bisa di suplay. Pemekaran kabupaten Ketungau harus kita dukung yang akan masuk diantara 129 kabupaten baru yang akan dimekarkan. Dengan pemekaran ini bisa memperkokoh NKRI. TNI juga sudah bantu amankan perbatasan dan saat ini Pos perbatasan di Kabupaten Sintang ada 10 pos, sehingga keamanan di perbatasan sampai saat ini sangat baik.</p>
