Caleg Kotim Protes Ratusan Pemilih Tak Terdata

oleh
oleh

Calon anggota legislatif di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah memprotes karena ratusan warga di sekitar tempat mereka tidak masuk dalam data pemilih yang didata petugas setempat. <p style="text-align: justify;">"Selain merugikan masyarakat karena kehilangan hak pilihnya, kami para caleg juga dirugikan karena sekian ratus warga yang tidak terdaftar itu adalah pendukung kami," keluh Didi Sardiansyah Syachwani di Sampit, Rabu.<br /><br />Caleg nomor urut 5 dari Partai Golkar ini protes karena pemilih yang tidak terdata tersebut berada di Kecamatan Baamang. Dia meminta Komisi Pemilihan Umum Kotim (KPU) segera menelusuri dan mendata warga yang tidak terdata tersebut.<br /><br />Warga Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang akan kehilangan hak suara karena tidak termasuk dalam DPS. Hal itu diketahui saat pihak kelurahan melalui para ketua RT mengecek ulang calon pemilih mereka untuk persiapan pemilu legislatif 2014.<br /><br />Bahkan berdasarkan data sementara dari KPU Kotim, ada warga yang punya hak pilih yang jumlahnya mencapai 400 orang lebih namun tidak diketahui asal-usulnya.<br /><br />"Data itu dimasukkan dalam daftar pemilih di TPS 0 (nol). Kami para ketua RT disuruh mengecek daftar pemilih tersebut siapa tahu ada warga kami yang dimasukkan dalam daftar tersebut," kata Sugianto, Ketua RT 08 RW 02 Kompleks Perumahan Wengga Jaya Agung.<br /><br />Ternyata terdapat puluhan warga yang masuk dalam daftar pemilih TPS 0 itu. Hal ini sudah dilaporkan kepada PPS dan Kelurahan Baamang Barat untuk diusulkan kepada KPU Kotim supaya masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).<br /><br />Selain warga yang nyasar ke TPS 0 itu, ada juga warga RT-nya yang belum terdata sebagai pemilih, padahal secara administrasi kependudukan mereka sebenarnya berhak memberikan suara karena memiliki KTP dan KK.<br /><br />Persoalan yang sama juga dikatakan Ketua RT 06 RW 02 Kelurahan Baamang Barat, Arifin. Namun, warga yang masuk dalam TPS 0 jumlahnya hanya beberapa orang saja, sementara data warga yang tidak masuk dalam daftar pemilih sementara jumlahnya sangat banyak.<br /><br />"Misalnya warga yang tinggal di jalur 10 Kompleks perumahan wengga. Dari puluhan rumah hanya ada satu yang masuk dalam daftar pemilih, padahal mereka mempunyai hak pilih semua," kata Arifin.<br /><br />Para ketua RT menduga, warga mereka masuk dalam daftar pemilih di TPS 0 atau mereka yang tidak terdata tersebut bisa jadi disebabkan kelalaian Disdukcapil Kotim yang tetap melayani pembuatan KTP meski tidak dilampiri surat rekemondasi dari Ketua RT.<br /><br />"Warga saya yang nyasar ke TPS 0 sebagian besar yang mengurus KTP tanpa sepengetahuan saya selaku ketua RT. Data mereka tidak ada di kami tapi mereka punya KTP. Mungkin saja mereka mengurus langsung di Disdukcapil," kata Sugianto.<br /><br />Masalah ini mendapat respons dari KPU Kotim dengan mengirim petugas untuk menelusuri soal tersebut. KPU meyakinkan bahwa hak pemilih tidak akan hilang karena perbaikan masih bisa dilakukan. <strong>(das/ant)</strong></p>