Cegah HIV/AIDS Dimulai Dari Kesadaran Diri

oleh
oleh

Sesuai dengan Peraturan Bupati Sintang, Nomor 59 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Pencegahan dan Penanggulangan HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV), dan ACQUIRED IMMUNE DEFICIECY SYNDROME (AIDS) di Kabupaten Sintang tahun 2015-2019 maka Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Sintang menggelar rapat evaluasi Penguatan Kelembagaan KPA yang dilaksanakan di Balai Ruai Rumah Jabatan Bupati Sintang, Selasa (15/12) yang dihadiri oleh Penjabat Bupati Sintang, Sekretaris KPA, Dinas Kesehatan, Dokter Spesialis, Direktur RSUD A.M Djoen, pimpinan SKPD, dan Forkopimda. <p style="text-align: justify;">Sejalannya perkembangan penyakit HIV AIDS di Kabupaten Sintang berdasarkan dari tahun 2006 hingga November 2015 terdapat 227 kasus HIV/AIDS, dan telah merenggut nyawa sebanyak 53 jiwa. Hal ini di sampaikan oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan.<br /><br />Dokter Spesialis Penyakit dalam, dr.A.Eko Sugiri, Sp, Pd dalam paparannya mengatakan penyakit HIV/AIDS ini merupakan salah satu penyakit yang tidak bisa dianggap remeh, karena penyakit ini dapat menular dan lumayan susah untuk mencari obatnya, penyakit HIV/AIDS ini tidak ditularkan dengan cara berjabat tangan, berpelukan, pemakaian toilet, wastafel, berenang di kolam renang, gigitan nyamuk atau serangga, batuk, serta pemakaian piring secara bersama-sama, melainkan penularannya dengan cara transfusi darah melalui jarum suntik yang tidak steril, hubungan seks secara bebas, melalui air susu ibu yang positif terkena HIV. Ungkap Eko.<br /><br />Masih kata Eko, cara pencegahan agar tidak menular penyakit HIV/AIDS yaitu dengan cara tidak melakukan seks bebas, menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan intim, menggunakan jarum suntik yang steril (tidak berulang digunakan), ikuti program HIV dari ibu ke anak.”tambahnya.<br /><br />Kemudian Penjabat Bupati Sintang, Akim mengatakan, Perkembangan kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Sintang yang semakin meningkat dapat menimbulkan dampak buruk dan luas terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, khususnya terhadap kesehatan masyarakat sehingga perlunya penanggulangan secara melembaga, sistematis, komperehensif, partisipasif, berkesinambungan dan menyeluruh.”kata Akim.<br /><br />Masih kata Akim, penyakit ini semua merupakan salah satu pola hidup sehat seseorang yang tidak terkontrol maka dari itu semua pola hidup sehat, tingkah laku seseorang harus lah diperhatikan karena menyangkut hidup seseorang, serta kuatkan iman, mental, dan spiritual. Maka dari itu semua marilah kita bersama-sama melakukan pencegahan, melakukan kesadaran diri, karena semua ini demi tidak terjadinya penyakit penularan HIV/AIDS dikalangan masyarakat.”ungkapnya.<br /><br />Kepada seluruh organisasi wanita yang ada di Kabupaten Sintang, seperti Dharmawanita, PKK, GOW, Persit, Bhayangkari dan lainnya diharapkan setiap melakukan pertemuan dengan para anggotanya untuk memberikan pengarahan, sosialisasi tentang bahayanya penyakit HIV/AIDS dan caa pencegahannya bagaimana, serta tidak lupa setiap masing-masing SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang haruslah dibentuk tim untuk membuat program wajib tentang penyakit HIV/AIDS.”himbau Akim. (Hms)</p>