Pemerintah Pusat membuka sejumlah formasi jalur khusus di seluruh Indonesia untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tanpa mengikuti tes seleksi. Sayangnya, dari formasi yang disediakan pemerintah, hanya ratusan yang memenuhi kriteria di Kabupaten Melawi yang dinyatakan lulus menjadi CPNS penerimaan jalur khusus tahun 2017. <p style="text-align: justify;">Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Melawi, Paulus menyatakan, melalui jalur khusus tersebut, Kabupaten Melawi mendapat jatah 146 orang Guru Garis Depan (GGD) yang telah lulus mengikuti tes di Kemendikbud RI.<br />Paulus mengungkapkan, GGD tersebut direkrut secara khusus, namun dari jumlah 146 tersebut, hanya 46 orang yang berasal dari Kabupaten Melawi alumni UNY. Paulus memastikan, saat ini, status kepegawaian mereka sedang dalam proses.<br /><br />Selain GGD lanjut Paulus, ada 28 orang Bidan PTT dan 7 orang Penyuluh Pertanian yang lulus CPNS dari penerimaan jalur khusus di Melawi. Paulus menjelaskan, satu diantara kendala yang dihadapi penerimaan CPNS jalur khusus mengenai persyaratan pengalaman mengabdi di daerah terpencil. <br /><br />“Mereka yang berhasil lulus karena dulunya kuliah di UNY dengan beasiswa atau dibiayai oleh kementerian. Perekrutan dari pusat. Syarat yang diberikan sangat tidak mendukung dengan anak-anak local,” jelas Paulus dihubungi melalui selurer beberapa hari yang lalu.<br /><br />Minimnya putra daerah Kabupaten Melawi yang lulus CPNS penerimaan jalur khusus tersebut pun mengundang protes dari Bupati Melawi, Panji. Panji menduga penerimaannya tidak transparan berkaitan dengan bukan putra daerah yang berhasil diluluskan.<br /><br />Bupati menilai rekruitmen CPNS memang selalu menjadi persoalan dimasyarakat selama ini, termasuk dari jalur khusus ini. Dia mengatakan, seharusnya yang lulus itu diutamakan dulu putra daerah. <br /><br />“Ada kecurigaan saya, ada cara rekruitmen pegawai yang kurang transparan. Sehingga muncul ditempat kita, pegawai yang lulus kebanyakan dari luar daerah," tegas Panji belum lama. (KN)</p>