Daging di sejumlah pasar di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, beberapa hari terakhir tidak tersedia. <p style="text-align: justify;">Ketiadaan daging sapi diperjualbelikan di pasar-pasar tidak diketahui secara pasti, kata sejumlah konsumen daging di Kabupaten Nunukan, Sabtu.<br /><br />Padahal, menurut mereka, masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia membutuhkan daging setiap hari sehingga diharapkan daging sapi tetap ada di pasaran.<br /><br />"Semestinya tidak bisa tidak ada daging (sapi) di jual di pasaran. Karena sudah menjadi kebutuhan masyarakat di sini (Nunukan)," ujar para pedagang.<br /><br />Pantauan di Pasar Yamaker Kabupaten Nunukan, Sabtu, memang tidak tampak diperjualbelikan daging sapi dibandingkan pada waktu sebelumnya.<br /><br />Seorang penjual daging di Pasar Yamaker, H Loji, Sabtu mengatakan tidak ada stok daging sapi di kiosnya sejak beberapa hari yang lalu karena tidak ada suplai dari Tawau Malaysia.<br /><br />Selama ini, dia mengaku tidak pernah kehabisan stok daging karena hampir setiap hari didatangkan dari Malaysia oleh seorang pengusaha daging di Tawau seperti daging sapi asal India, Australia dan Selandia Baru.<br /><br />Akibat tidak ada suplai dari Tawau, dia mengatakan daging di pasar-pasar di Kabupaten Nunukan menghilang sehingga menyulitkan bagi warga yang membutuhkan daging.<br /><br />Saat ini, lanjut dia, hanya daging ayam yang tersedia di kiosnya itupun stoknya sangat kurang. Daging ayam tersebut didatangkan dari Malaysia yang dijual dengan harga Rp30 ribu per kilogram.<br /><br />"Kalau ayam ada, saya jualkan Rp30 ribu per kilo (gram) itupun stoknya kurang," katanya.<br /><br />Ia mengaku belum dapat memprediksi ketersediaan daging sapi di Kabupaten Nunukan, sebab belum ada informasi yang diperoleh dari negeri tetangga tersebut.<br /><br />"Yang ada cuma ayam saja. Kalau daging sudah lama tidak menjual karena tidak ada dari Malaysia," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>