Dana desa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan sebesar Rp12,3 miliar dari total Rp24,8 miliar akhirnya bisa dicairkan melalui rekening bank Kalsel masing-masing desa. <p style="text-align: justify;">Kepala Bagian Keuangan Setda HST Teddy Taufani di Barabai, Kamis mengatakan, dana desa milik 70 desa se-HST telah cair melalui Bank Kalsel sejak tanggal 26 Juni, sedangkan sisanya, 13 desa, diharapkan segera cair pekan ini.<br /><br />"Hampir 50 persen dana alokasi dana desa (ADD) telah kita cairkan, atau sebesar Rp12,3 milyar dari Rp24,8 milyar ADD tahap pertama telah kita transfer masuk kas umum desa," katanya..<br /><br />Menurut Teddy, seluruh permohonan pencairan ADD yang tersisa segera masuk, sehingga sebelum lebaran seluruh dana ADD tahap pertama dapat cair semua.<br /><br />“Kita siap bekerja siang dan malam demi pencairan ADD” jelasnya. Bupati HST H Harun Nurasid melalui Kepala Bagian Humas dan Protokol Ramadhan meminta agar desa yang telah merealisasikan ADD dapat menggunakannya secara efektif dan berdaya guna untuk meningkatkan kenerja aparat dan pembangunan kesejahteraan masyarakat desa.<br /><br />Pencairan dana desa tersebut, disambut gembira oleh kepala desa Kabupaten Hulu Sungai Tengah, karena dana alokasi desa yang selama ini dinantikan pencairannya akhirnya terealisasi.<br /><br />Salah seorang kepala desa Haruyan Kecamatan Haruyan, Rumansyah mengatakan, dia bersama sekretaris desa dan seluruh penggerak pembangunan, sangat senang dan bergembira dengan cairnya dana desa ini, terlebih menghadapi lebaran.<br /><br />Menurut Rumansyah, pihaknya dapat memahami kenapa pencairan dana desa ini memerlukan proses panjang dan tidak mudah, namun apabila sudah berpengalaman maka selanjutnya, akan lancar.<br /><br />Pernyataan Pembakal Haruyan ini diamini Sekdesnya M Rafii, yang menganggap wajar terlambatnya pencairan dana desa karena adanya transisi kebijakan dan aturan dari pemerintah pusat yang bermacam-macam.<br /><br />"Harus sabar, memang agak rumit, karena harus terlebih dahulu membuat RPJMDEs lalu APBDes, RKA lalu SK Pembakal sampai tetek bengek lainnya yang harus dilalui," kata M Rafii Perasaan bahagia juga dirasakan Anis Hamidi, Kepala Desa Desa Banua Kupang Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU) yang mengaku sangat bersukur karena ADD desanya cair.<br /><br />"Setelah melalui proses cukup panjang, akhirnya dana desa bisa cair, kita sangat bersyukur," katanya.<br /><br />Menurut dia, tahun depan diharapkan proses pencairan dana tersebut, lebih mudah karena sudah berpengalaman, apalagi sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan penyusunan APBDes. (das/ant)</p>