Dana Pembangunan PLTMH Na. Pedian Simpang Dipertanyakan

oleh
oleh

Dana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang dikerjakan oleh PT. Viva Rerodo di Dusun Na. Pedian Desa Permata,Kecamatan Pengkadan,Kabupaten Kapuas Hulu,Kalimantan Barat, menimbulkan pertanyaan dari kalangan masyarakat setempat. <p style="text-align: justify;">Pasalnya keterangan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kapuas Hulu H. Mukhlis, dan Bupati Kapuas Hulu A. M Nasir berbeda dengan keterangan Yusnini selaku Ketua Panitia Pelaksana pembangunan PLTMH Na. Pedian.<br /><br />Ironisnya lagi ternyata papan plang proyek tersebut sejak pembangunannya hingga diresmikan oleh Bupati Kapuas Hulu A.M. Nasir pada Senin (18/06/2012) kemarin tidak dipasang oleh pihak perusahaan. Tentu saja hal tersebut memperkuat tanda tanya disejumlah kalangan.<br /><br />Pada tanggal 13/06/2012 lalu kepada sejumlah wartawan H. Mukhlis, selaku Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kapuas Hulu mengatakan bahwa dana pembangunan PLTMH Na. Pedian tersebut menelan dana kurang lebih sekitar Rp. 2,4 milyar lebih, bersumber dari dana APBN Tahun 2011 lalu.<br /><br />Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Kabupaten Kapuas Hulu A.M. Nasir,SH saat meresmikan PLTMH tersebut bahwa dana pembangunan PLTMH Na. Pedian berasal dari dana APBN pada Kementerian PDT kurang lebih 2 milyar rupiah lebih.<br /><br />Menangapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kapuas Hulu H. Mukhlis,  menuturkan bahwa dirinya salah menyebutkan angka pada saat itu. <br /><br />"Namanya juga manusia, Saya akui salah menyebutkan angka, yang benar angkanya ada pada Ketua Panitia Pelaksana," cetusnya menghubungi via seluler, Selasa (19/06/2012).<br /><br />Sementara itu menurut keterangan Ketua Panitia Pelaksana pembangunan PLTMH Na. Pedian, Yusnaini pada kalimantan-news.com, Selasa (19/06/2012) mengungkapkan bahwa dana pembangunan PLTMH di Dusun Na. Pedian yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 1. 429. 679. 000 dan dikerjakan oleh PT. Viva Rerodo.<br /><br />Terkait Papan plang proyek, Yusnaini mengakui bahwa tidak dipasang, namun menurutnya papan plang tersebut seharga Rp. 800.000 sudah dipesan,tetapi samapi saat ini belum dibayar terhadap pembuat papan plang.<br /><br />"Sebenarnya papan plang itu sudah ada tapi tidak ada uang untuk membayarnya, makanya tidak dipasang,pihak perusahaan saja rugi sebab tanggul yang dibangun lima kali jebol, sampai-sampai pihak BPK ada turun lngsung kelapangan, namun oleh BPK pekerjaan tersebut disuruh lanjutkan,"ujarnya. <strong>(phs)</strong></p>