Dana untuk program pengairan di Tabalong, Kalimantan Selatan tahun 2011 ini meningkat lebih besar yakni Rp19 miliar dibanding 2010 yang hanya sekitar Rp18 miliar. <p style="text-align: justify;">Masing-masing bersumber dari dana APBD kabupaten sebesar Rp15,12 miliar dan dana alokasi khusus (DAK) Rp3,92 miliar, kata Kepala Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Tabalong, Wibawa Agung Subrata, di Tanjung, Kamis.<br /><br />"Dibanding tahun lalu (2010) anggaran untuk bidang pengairan meningkat dari Rp18 miliar menjadi sekitar Rp19 miliar," kata Wibawa menambahkan.<br /><br />Ia menjelaskan, dari beberapa kegiatan bidang pengairan, dana banyak tersedot untuk proyek rehabilitasi atau pemeliharaan jaringan irigasi termasuk rehabailitasi jalan usaha tani dengan total anggaran Rp5,4 miliar.<br /><br />Sedangkan pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai, menurut dia, plafon anggarannya sebesar Rp4,7 miliar dengan target 2,59 kilometer.<br /><br />"Ada tujuh kegiatan dalam program pengairan tahun 2011 ini di antaranya rehabilitasi jaringan irigasi, normalisasi sungai, pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai serta pembangunan pintu air," tambahnya.<br /><br />Untuk pembangunan pintu air sendiri tahun 2011 ini, kata dia, mencakup empat unit dengan dana mencapai Rp659 juta.<br /><br />Kegiatan pembangunan pintu air di antaranya di Desa Mahe Pasar Kecamatan Haruai, Desa Batang Banyu Sungai Durian Kecamatan Banua Lawas.<br /><br />Di samping itu, kata dia, juga dilakukan di Desa Pemarangan Kanan Kecamatan Tanjung.<br /><br />Selain itu, kata dia, pemeliharaan pintu air sebanyak empat unit masing-masing di Desa Paliat dan Desa Pungur Kecamatan Kelua.<br /><br />Termasuk Desa Habau dan Desa Banua Lawas Kecamatan Banua Lawas masing-masing satu unit, demikian Wibawa Agung Subrata. <strong>(phs/Ant)</strong></p>













