Ketersediaan dana untuk penyelenggaraan Kejuaraan Kano Asia pada November 2015 hingga kini belum ada kejelasan, kata Sekretaris Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sumatera Selatan Eva Rulianingtias. <p style="text-align: justify;"><br />"Hingga kini PODSI Sumsel belum mendapatkan informasi akurat mengenai berada kesanggupan dana dari Pengurus Besar, Pemprov atau KONI untuk menyelenggarakan kejuaraan ini," kata Eva di Palembang, Minggu.<br /><br />Ia mengharapkan berbagai lembaga terkait segera berembuk menyangkut ketersediaan anggaran, bagian vital dalam suatu penyelenggaraan ajang olahraga.<br /><br />"Apalagi ini kejuaraan ‘level’nya internasional yang diperkirakan diikuti 37 negara, jangan sampai Sumsel sebagai tuan rumah menjadi malu karena kurang serius dalam persiapan," kata dia.<br /><br />Perembukan juga diharapkan membahas komitmen pembagian anggaran oleh ketiga lembaga, yakni Pemprov, KONI Sumsel dan PB PODSI.<br /><br />"Mengenai persentasenya berapa dari PB, Pemprov, maupun KONI hingga kini belum tahu juga. Hanya terkait peralatan saja, Dispora yang sudah menyanggupi," kata dia.<br /><br />Menurut Eva, kondisi ini berbanding terbalik dengan kesiapan infrastruktur.<br /><br />"Semua fasilitas bertanding selain perahu (disediakan Dispora) sudah siap. Begitu pula dengan sarana dan prasarana pendukung seperti hotel, bandara, dan lainnya karena Sumsel sudah berpengalaman menyelenggarakan ajang internasional," kata dia.<br /><br />Ajang olahraga dayung tingkat internasional di Asia itu direncanakan akan berlangsung selama 10 hari dengan mencakup tiga agenda, yakni Kongres Asian Cano, Kualifikasi Olimpiade 2016, dan Pra PON 2016.<br /><br />Pelaksanaan kompetisi ini sekaligus dimanfaatkan untuk mempromosikan Asian Games tahun 2016 dan menggelorakan kembali olahraga dayung di Sumsel yang selama ini kesulitan mendapatkan atlet. (das/ant)</p>