Delapan kendi berisi air diberikan Dewan Adat Dayak Kabupaten Pulang Pisau sebagai penghatar sebelum dilaksanakannya rapat paripurna pelantikan Bupati/Wakil Bupati setempat periode 2013-2018. <p style="text-align: justify;">Delapan kendi itu sebagai simbol masyarakat dayak menyerahkan sepenuhnya air, Tanah dan segala macam isinya kepada Bupati Edy Pratowo dan Wakil Bupati Pudjirustaty Narang, kata ketua DAD Pulang Pisau Edwin Mandala di Palangka Raya, Rabu.<br /><br />"Pemberian tersebut merupakan rangkaian Adat Manyarah Mamangun Lewu Mandereh Danum Manggatang Tarung Huang yang diikuti DAD dari delapan Kecamatan secara spontan dan tanpa diminta pihak manapun," tambah Edwin.<br /><br />Terpenting dari acara adat maupun pemberian kendi, kata dia, agar pemimpin yang baru terpilih dan nantinya selama menjabat dapat mengetahui adat dayak Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Pulang Pisau.<br /><br />Selain itu dalam memimpin harapannya tidak membeda-bedakan suku, agama, maupun kelompok, serta mengutamakan percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.<br /><br />"Kegiatan ini juga untuk membersihkan Lewu atau desa dari sesuatu yang sifatnya tidak baik. Jadi Bupati Edy Pratowo dan Wakil Bupati Pudjirustaty Narang bisa memimpin dengan senang serta tanpa ada penghambat," katanya.<br /><br />Edwin pun meminta kepada Bupati-Wakil Bupti yang nantinya akan dilantik Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, Rabu (24/7) sore, agar tidak mengkotak-kotakan masyarakat Pulang Pisau.<br /><br />Menurut dia, masyarakat Pulang Pisau cinta akan keberagaman, menghargai perbedaan suku maupun agama. Bahkan lebih mengharapkan kesejahteraan diwujudkan serta membawa daerah ini menjadi lebih baik.<br /><br />"Kami secara ikhlas menyerahkan kendi kepada Bupati-Waki Bupati yang akan memimpin Pulang Pisau. Untuk itu, kami berharap agar dalam memimpin juga ikhlas membangun dan mengutamakan kepentingan umum," katanya.<br /><br />Bupati Edy Pratowo dan Wakil Bupati Pudjirustaty Narang berjanji akan membangun Kabupaten Pulang Pisau lebih maju dan melibatkan semua pihak dengan berdasarkan pada empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan Falsafah Huma Betang.<br /><br />"Mempercepat pembangunan tidak akan pernah tercapai tanpa adanya kebersamaan. Saya mengucapkan terimakasih telah diberikan kendi dan harapannya bisa terjalin kerjasama dalam menjalankan berbagai program," demikian Edy. <strong>(das/ant)</strong></p>