Sudah saatnya, derajat kaum wanita menempatkan posisinya setara dengan kaum laki-laki. Kondisi ini menunjukkan bahwa perjuangan emansipasi kaum perempuan telah membuahkan hasil. <p style="text-align: justify;">Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sanggau Ny Arita Apolina Hadi S Pd mengungkapkan, perjuangan Ibu Kartini, jika digali lebih dalam makna yang bisa dipelajari dan direnungkan. Untuk menjadi motivasi belajar agar cita-cita untuk mendapatkan keadilan bagi sesama manusia. Khususnya bagi kaum perempuan dapat ditingkatkan. <br /><br />”Kita ketahui bersama, Ibu Kartini merupakan pejuang emansipasi perempuan dan perlunya dipenuhi hak anak perempuan akan pendidikan. Dimana dengan terhapusnya kemiskinan dan kebodohan kaum perempuan, kualitas bangsa dapat ditingkatkan, serta hubungan antar gender yang setara,” ujarnya belum lama ini.<br /><br />Semangat yang ingin disampaikan Ibu Kartini kata Arita, yakni keadilan gender, perlindungan perempuan dari bentuk kekerasan fisik, psikis, sosial, dan ekonomi dalam rumah tangga dan lingkungan publik. <br /><br />“Kita berharap perjuangan Ibu Kartini, akan dapat memberikan makna tersendiri bagi kaum perempuan di Kabupaten Sanggau, dalam mendukung dan menyukseskan program-program pembangunan. Khususnya program pembangunan yang berkaitan langsung dengan peranan kaum wanita,” tegasnya.<br /> <br />Keberadaan kaum perempuan kata Arita, bukan sesuatu yang harus dipertanyakan lagi. Soalnya, posisi strategisnya sebagai pendamping suami dan kaum bapak, kaum perempuan atau kaum ibu, juga memiliki tanggungjawab dalam membina dan membangun masyarakat. <br /><br />“ Hakekatnya masyarakat terbentuk dan di bangun dari unit terkecil dari masyarakat yakni keluarga. Jelas peran kaum ibu sangat penting dalam menciptakan keluarga–keluarga yang tangguh dan berkualitas,” tegasnya.<br /><br />Fungsi kaum perempuan dalam keluarga yakni sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. <br /><br />“Nah, jelas proses penanaman nilai-nilai hidup dan pembentukan karakter anak, yang kelak akan melesat mengisi masa depan, sangat bergantung pada fungsi dan peran kaum perempuan,” tukasnya.<br /><br />Hal itu jelas kata Arita, akan menjadi kaum perempuan dengan kesadaran yang kuat untuk membina keluarga dan rumah tangga. Sebagai tempat utama mendidik anak bangsa menjadi manusia ber-kualitas adalah misi suci kaum perempuan yang tak akan pernah tergerus oleh waktu.<br /> <br />“Secara umum peran dan kiprah kaum perempuan juga makin menampakkan kemajuan pada berbagai aspek kehidupan baik bidang politik, sosial ekonomi dan budaya,” tuturnya.<br /><br />Peranan ibu-ibu kini masuk ke semua lini kehidupan masyarakat, pembangunan, bahkan perpolitikan. Peranan wanita ikut menentukan arah perjuangan. Namun demikian kesetaraan gender yang selalu menjadi konsumsi kaum hawa. <br /><br />“Makanya, harus tetap didasarkan dengan etika dan jati diri serta tidak mengesampingkan tugas dan fungsi sebagai ibu rumah tangga,” pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>













