Koordinator Kelompok Informasi Masyarakat Perbatasan Kabupaten Sintang Ambresius Murjani meminta Program Desa Informasi yang dilaksanakan pemerintah pusat tidak hanya sekadar dijadikan proyek, tetapi harus lebih fokus pada pembinaan dan pemberdayaan. <p style="text-align: justify;">"Kita sangat menyambut baik program itu, tetapi jangan sampai hanya sekadar jadi proyek, yang penting ada pengadaan barang tetapi operasionalnya tidak efektif," kata dia di Sintang, Jumat (09/12/2010).<br /><br />Ia mencontohkan Program Desa Berdering yang sudah sejak lama ada di Kecamatan Ketungau Hulu di perbatasan, hingga saat ini bantuan perangkat telepon sudah tidak bisa digunakan lagi.<br /><br />"Totalnya ada lima perangkat telepon yang sedianya untuk membantu sarana komunikasi masyarakat, tetapi sampai sekarang desa berdering sudah tidak berdering lagi," ujarnya.<br /><br />Bahkan, kata dia, dari lima fasilitas telepon yang diberikan untuk masyarakat, ada yang sejak awal dipasang sudah tidak bisa digunakan.<br /><br />"Kebanyakan kerusakan alat berada dibaterainya, ada indikasi dari masyarakat baterai yang dipakai itu tidak sesuai dengan kontrak sebenarnya, sedangkan yang bisa digunakan rata-rata usianya hanya mencapai tiga bulan, setelah itu sudah tidak bisa digunakan lagi," ucapnya.<br /><br />Ia mengatakan, hal itu sudah disampaikan kepada pemerintah, tetepi hingga saat ini tidak ada tindaklanjutnya.<br /><br />"Bahkan informasinya di Desa Nanga Bayan, biaya angkut alat dari kecamatan ke desa ditanggung desa sekitar Rp1 juta dan sampai sekarang belum ada penggantian. Mengapa untuk distribusi alat saja dibebankan ke desa," tanyanya.<br /><br />Selain itu, untuk internet kecamatan yang jumlahnya mencapai lima unit hingga saat ini juga belum bisa berfungsi maksimal.<br /><br />"Kita hanya buka tampilan awal saja, tetapi tidak bisa membuka lebih jauh, katanya ada peralatan yang masih kurang, tetapi kami tidak tahu apa," jelasnya.<br /><br />Sedangkan untuk perangkat televisi berbayar hingga saat ini masih menjadi janji saja karena tidak ada realisasinya.<br /><br />"Seingat saya sudah dua kali disampaikan akan nada pengadaan perangkat televisi berbayar, tetapi tidak kunjung ada barangnya," ujarnya.<br /><br />Selain itu, untuk radio komunitas, yang dibantu pemerintah pusat hanya peralatan saja, sementara sarana pendukung lainnya tidak ada.<br /><br />"Padahal kita butuh listrik, kalau tidak ada bisa diganti genset, juga butuh bangunan untuk operasional agar tidak menumpang di tempat orang, kalau memang benar-benar program untuk mendukung desa informasi terutama di perbatasan, mestinya sarana pendukungnya lengkap," kata dia.<br /><br />Untuk radio komunitas, ia mengatakan saat ini yang sudah direkrut untuk mengoperasikannya semuanya ada 10 orang, dari operator, penyiar hingga kru lapangan, dua diantaranya diambil dari staf kecamatan.<br /><br />"Sementara ini mereka menjadi tenaga kerja sukarela karena kita tidak punya dukungan dana untuk mengoperasikannya dan juga dengan ilmu pengoperasian radio alakadarnya," jelasnya.<br /><br />Ia juga meminta ke depan untuk Program Desa Informasi ini tidak hanya di Ketungau Hulu saja karena di Kabupaten Sintang ada kecamatan perbatasan lainnya yaitu Kecamatan Ketungau Tengah.<br /><br />"Radio komunitas kami tidak bisa menjangkau hingga Ketungau Tengah, mestinya di kecamatan itu juga masuk dalam program ini karena merupakan kecamatan perbatasan," jelasnya.<br /><br />Penjelasan dari Murjani dibenarkan oleh Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, AM Hermanto.<br /><br />Ia mengatakan hingga saat ini beberapa perangkat yang mendukung program desa informasi juga masih kurang maksimal.<br /><br />"Desa Berdering, teleponnya sudah tidak bisa digunakan lagi, internet kecamatan juga belum maksimal," jelasnya.<br /><br />Ia mengatakan, untuk mendukung operasional radio komunitas, daerah tidak memiliki anggaran yang cukup hingga akhirnya pengelola meminta dibuatkan surat kepada perusahaan yang beroperasi di kawasan Ketungau Hulu agar bisa membantu.<br /><br />"Sejumlah sarana pendukung tidak ada, kita juga ingin mengupayakan itu tetapi anggaran daerah terbatas," jelasnya.<br /><br />Pada dasarnya, kata dia, Program Desa Informasi itu terutama di kawasan perbatasan sangat baik untuk menunjang penyebaran informasi terutama menyaring informasi yang selama ini di dominasi oleh negara tetangga, Malaysia.<br /><br />"Tetapi alangkah baiknya tidak hanya membantu peralatan, tetapi juga ada pembinaan, misalnya tenaga pengelola radio komunitas diberikan pelatihan, pengerjaan proyek juga ada pengawasan intensif, jangan sampai seperti desa berdering, baru beberapa bulan teleponnya sudah rusak," jelasnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>