Desa Kenual Peringati Maulid Nabi

oleh
oleh

Jum’at (25/12) lalu, Usai Shalat Isya, ratusan warga Desa Kenual kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, baik tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agamanya, berkumpul di Masjid Al-Muhsinin, untuk melaksanakan peringatan Maulid Nabi Salallah Alaihi Wassalam (SAW). Peringatan itu menghadirkan Ustad Al-Thalib dari kabupaten Sintang. <p style="text-align: justify;"><br />Ketua Panitia dalam kegiatan tersebut, Babinsa Kodim 1205 Sintang- koramil 01 Nanga Pinoh desa kenual, Sersan Satu H. Karjan mengatakan, penyelenggara peringatan hari besar Maulid Nabi SAW merupakan wujud cinta kepada Rasulallah SAW. <br /><br />"Kami selaku panitia penyelenggara mengajak untuk mempertebal iman dan takwa kepada allah SWT," ungkapnya saat memberikan sambutan dalam pembukaan. <br /><br />Lebih lanjut Karjan mengatakan, melalui peringatan Maulid Nabi, dirinya mengajak seluruh masyarakat khususnya Desa Kenual, untuk meningkatkan silaturahmi antar umat beragama. <br /><br />“Dalam hidup bertetangga, kita harus bisa menjaga silaturahmi, tanpa menngenyampingkan hubungan kita dengan tuhan,” ungkapnya.<br /><br />Ditempat yang sama, kepala Desa Kenual, H. Atot Alamsyah mengatakan, dirinya sangat berterima kasih ekpada panitia yang sudah melaksanakan peringatan mauled Nabi SAW. <br /><br />“Melalui peringatan mauled Nabi, mari kita tingkatkan rasa cinta kita, kepada Rasulallah Salallah Alaihi Wassalam, selaku suritauladan bagi umat muslim,” paparnya.<br /><br />Peringatan Mulid Nabi SAW di Masjid Al-Muhsinin tersebut, mengangkat tema “jadikan momentum untuk memperbaiki ahlak, moral, etika dan suri tauladan dalam kehidupan. Dengan tema tersebut, masyarakat diharapkan bissa mencontohi sifat-sufat rasulallah.<br /><br />Sementara Ustad Tholib dalam dakwahnya mengatakan, Peringatan Maulid Nabi hukumnya sunah. Uoaya memperingati artinya sebagai bentuk cinta kepada Rasulallah SAW. <br /><br />“Alhamdulillah dengan memperingati kelahiran nabi kita bisa bersedekah, bersilaturahmi bersama-sama,” ucapnya. <br /><br />Dengan peringatan ini, tambahnya, kita juga menganggung-angungkan tempt ibadah, namun jangan sampai meramaikan atau mengagungkan tempat ibadah hanya pada saat momen peringatan Maulid Nabi saja. <br /><br />“Jadi allah memerintahkan kita meramaikan dan menganggungkan tempat ibadah. Ketika waktu shalat contohnya. Kita harus meramaikan tempat ibadah tersebut untuk melakukan shalat berjama’ah. Itulah sebuah bentuk kita menghargai dan mencintai Agama dan Rasul. Jangan sampai kita mensiarkan masjid pada saat waktu tertentu saja,” ucapnya.<br /> <br />pada kesempatan itu, Ustad Tholib meminta pada jama;ah untuk menghindari dan membversihkan diri dari sifat-sifat yang tak terpuji, dan dibenci oleh Allah SWT dan Rasulnya. Seperti sifat iri hati atau dengki. “Sifat tersebut merupakan penyakit hati yang harus kita hindari bersama,” ujarnya. <br /><br />Rasulallah memberikan tauladan bagi kita, dan kita harus tau bagaimana menjalankannya. Untuk menjalankan Tauladan Rasullallah, maka kita semestinya buang penyakit hati seperti dengki yang ada dalam diri kita. <br /><br />“Untuk itu selalu dekatkan diri kita kepada Allah, tingkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT, dan menjalankan perintahnya. Tingkatkan amaliah ibadah kita, dan yang tidak ingat, mari kita ingatkan, dan yang ingat mari kita laksanakan, kemudian jika yang sudah melaksanakan, mari kita tingkatkan,” ajaknya. (KN)</p>