Ketua Komisi C (Kesra) DPRD Kota Pontianak Deden Ari Nugraha mendesak Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Khatulistiwa Pontianak meningkatkan pelayanan air bersih pada masyarakat kota itu. <p style="text-align: justify;">"Baru-baru ini kami telah menyetujui dalam APBD Perubahan untuk pembangunan dua waduk distribusi senilai Rp4 miliar yang secara bertahap akan dibangun sebanyak delapan titik," kata Deden Ari Nugraha di Pontianak, Jumat.<br /><br />Ia menjelaskan, dengan dibangunnya delapan titik waduk tersebut maka distribusi air ke pelanggan akan semakin lancar terutama di daerah-daerah yang selama ini distribusi airnya belum lancar.<br /><br />"Tahun ini dua waduk dahulu, yakni di sekitar Jalan Tabrani Ahmad di Kecamatan Pontianak Barat dan Pontianak Utara di Kelurahan Batu Layang," kata Deden.<br /><br />Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Pontianak juga mengingatkan, pada PDAM agar pembangunan waduk ini tidak bermasalah seperti pembangunan pipanisasi yang bermasalah hingga kini.<br /><br />Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan, PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak setidaknya membutuhkan sekitar Rp112,4 miliar untuk peningkatan pelayanan air bersih di kota itu.<br /><br />"Anggaran sebesar itu untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) kapasitas 300 liter/detik sebesar Rp27 miliar, pengadaan dan pemasangan pipa transmisi Rp41,7 miliar dan pembangunan waduk distribusi kapasitas 2.000 meter kubik Rp32,7 miliar," katanya.<br /><br />Ia menjelaskan, dengan dibangunnya sarana infrastruktur itu Pemkot Pontianak menargetkan PDAM setempat dapat melayani distribusi air bersih bagi sekitar 30 ribu pelanggan, melampaui daftar tunggu yang tercatat sekitar tujuh ribu pelanggan.<br /><br />Menurut Sutarmidji, investasi sebesar itu untuk pembangunan instalasi air PDAM di kawasan Siantan Hulu dan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, dan penambahan kapasitas tampung instalasi air di Sungai Penepat serta di Kecamatan Pontianak Barat.<br /><br />Instalasi itu diperkirakan mampu mendistribusikan air sekitar 2.000 meter kubik per detik sehingga bisa menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini distribusi airnya belum normal.<br /><br />"Tahun ini kami mulai membangun boster (pipa pendorong) dengan total anggaran sebesar Rp8,5 miliar dengan sistem multi years (tahun jamak) dari APBD, untuk tahun pertama Rp2 miliar dan sisanya dianggarkan tahun berikutnya," kata Sutarmidji. <strong>(phs/Ant)</strong></p>