Dewan Harapkan Pemerintah Mengawasi Aktivitas Warga Perbatasan Yang Datang dan Hendak Pergi Ke Malaysia

oleh
oleh
Sekretaris Komisi C DPRD Sintang, Melkianus

SINTANG, KN – Sekretaris Komisi C DPRD Sintang, Melkianus meminta pemerintah maupun intansi terkait, mengawasi aktivitas warga perbatasan yang datang dan hendak pergi ke Malaysia. Apalagi sekarang ini sedang heboh isu corona virus atau covid-19.

“Kami minta warga yang datang dan pergi dipantau. Jika memang pulang dari Malaysia, hendaknya mengikuti protokol penanganan covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah,” pinta Melkianus yang merupakan legislator dari perbatasan.

Kabupaten Sintang sendiri memiliki dua kecamatan (Kecamatan Ketungau Hulu dan Kecamatan Ketungau Tengah), dengan puluhan desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Disaat perbatasan lain di Kalimantan Barat (Kalbar) sudah punya Pos Lintas Batasa Negara (PLBN) untuk memantau aktivitas keluar masuk perbatasan. Sintang belum punya infrastruktur tersebut. Akibatnya, potensi warga melalui jalur tikus sangat besar sekali sehingga bisa luput dari pemeriksaan bahkan pengawasan covid-19.

“Di Dusun Sungai Areh, Desa Sungai Buaya, ada beberapa orang warga yang diminta mengambil mengambil bantuan pakaian bekas (lelong-red) di Malaysia untuk gereja. Jadi, saya minta pada petugas yang melihat warga hendak pergi ke sana, mohon dicegah. Kalaupun sudah ada yang pulang, saya minta bagimanapun caranya supaya diisolasi. Atau, ada semacam ruang isolasi yang disiapkan,” pintanya.

Khusus di Kecamatan Ketungau Tengah, kata politisi Golkar ini, ada beberapa warga yang setiap hari menjual sahang atau lada ke Malaysia menggunakan kendaraan.

“Nah, mohon juga pada pihak terkait agar diawasi. Karena di sana (perbatasan-red), tidak ada pendeteksi,” pintanya lagi.
(*)