Walaupun sekarang sudah memasuki zaman tekhnologi. Namun sampai sekarang banyak desa di Kabupaten Melawi yang masih gelap gulita dimalam hari. <p style="text-align: justify;">Karena Kabupaten Melawi terdiri dari 11 kecamatan dan 169 desa, masih ada 74 desa yang belum dimasuki jaringan listrik. Jika dilihat data per kecamatan rata-rata sudah dimasuki listrik. Hanya saja belum semua desa yang sudah dimasuki listrik. <br /><br />“Berdasarkan hasil pendataan yang kami lakukan dari tahun 2015 hingga sekarang, dari 169 desa se Kabupaten Melawi masih ada 74 desa yang belum dimasuki listrik,” ungkap Abdi Amri Ketua Ketua Komunitas Masyarakat Peduli Kelistrikan (KOMPAK) Melawi, kemarin.<br /><br />Lebih lanjut ia mengatakan, desa-desa yang paling banyak belum dimasuki listrik adalah Kecamatan Menukung, sebab dari 19 desa di Menukung baru satu desa yang sudah ada listrik yakni Desa Menukung Kota yang merupakan ibu kota Kecamatan Menukung. Sedangkan kecamatan-kecamatan yang lain walaupun masih banyak desa yang belum dimasuki listrik, tapi rata-rata sudah lebih dari dua desa yang sudah dimasuki listrik. <br /><br />Dikatakan Amri, perlu juga diketahui, walaupun nama desa sudah masuk dalam daftar desa yang ada listrik, namun data tersebut tidak termasuk dusun. Karena hampir setiap desa yang sudah dimasuki listrik rata-rata masih ada satu hingga tiga desa yang belum dialiari listrik. “Bahkan rata-rata hanya pusat desa yang sudah ada listrik,” ucapnya.<br /><br />Kata Amri, melihat masih banyaknya desa yang harus diperjuangkan supaya mendapatkan listrik tersebutlah maka dibentuk KOMPAK. Dimana peran KOMPAK, mulai dari pengawalan usulan pembangunan jaringan hingga listrik menyala. “Selain untuk membantu masyarakat yang desanya belum dimasuki listrik, peran dari KOMPAK juga akan membantu PLN,” ujarnya.<br /><br />Amri yang juga seorang Instalatir Listrik ini menyampaikan, kalau melihat dari pembangunan jaringan listrik yang sudah dilakukan dibeberapa tempat di Melawi ini, dukungan dari masyarakat luar biasa, bahkan antusias masyarakat sangat besar terhadap pembangunan jaringan listrik. “Memang ada kendala tapi masih bisa diatasi, seperti tanam tumbuh yang terkena pembangunan jaringan. Itupun tidak semua warga konplin,” tuturnya.<br /><br />Sementara itu, Mulyadi, Anggota DPRD Melawi asal Kecamatan Menukung menyampaikan dirinya memang cukup perihatin kalau berbicara soal listrik. Apalagi seperti di Kecamatan Menukung yang baru sekitar 10 persen masyarakat yang sudah menikmati listrik. “Kami berharap ini perlu menjadi perhatian PLN dan Pemerintah kedepan,” ungkapnya.<br /><br />Mulyadi berharap kedepan, kalau ada program pembangunan jaringan listrik supaya ada pemerataan. Pembangunan jaringan listrik jangan hanya difokuskan pada satu kecamatan saja, kalau bisa tiap kecamatan mendapatkan jatah pembangunan jaringan listrik. “Bila perlu prioritaskan program pembangunan jaringan listrik di kecamatan yang baru sedikit dimasuki listrik seperti di kecamatan Menukung,” ujarnya.<br /><br />Dikatakan Mulyadi, listrik ini memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat, termasuk bagi masyarakat di Kecamatan Menukung, namun masyarakat bingung mau mengadu kemana supaya daerah mereka bisa mendapatkan pembangunan jaringan listrik. “Kalau memang ada pihak yang mau berjuang bersama-sama dengan masyarakat untuk mengajukan pembangunan jaringan, berikan sosialisasi biar mereka paham. Kalau memang ada biaya untuk daerah yang jauh, sampaikan saja kepada masyarakat,” pungkasnya. (KN)</p>