Dewan Sesali Ketidakhadiran Pemkab Bahas Batas Desa

oleh
oleh

Ketua DPRD Kubu Raya, Sujiwo menyesali sikap Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang tidak hadir pada rapat dengar pendapat yang telah dijadwalkan mengenai polemik tapal batas desa. <p style="text-align: justify;">"Kita sudah kirim surat pada Jumat (5/8) lalu. Bahkan sudah ada tanda terima ekpedisi namun, hingga saat ini tidak ada satupun pegawai dari BPD yang hadir," kata Sujiwo di Sungai Raya, Senin.<br /><br />Sementara itu, saat ada kegiatan audiensi masyarakat dengan Bupati Kubu Raya di aula bupati terkait tapal batas desa, ia tidak bisa hadir karena undangan yang sampai ke pihaknya sekitar pukul 11.00 WIB.<br /><br />Padahal, lanjut dia, acara pada undangan tersebut dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB.<br /><br />"Seolah-olah, eksekutif tidak menghargai DPRD. Sebab, hal ini sering sekali terjadi, tidak hanya kali ini," tuturnya.<br /><br />Untuk itu, dirinya meminta kepada Bupati Kubu Raya untuk mengingatkan bawahannya karena sering melalaikan tugasnya. Apalagi, kata dia, undangan kegiatan audiensi itu, tidak diantar ke DPRD, melainkan staf DPRD yang datang mengambil undangan tersebut.<br /><br />Ia akan kembali mengundang Badan Pemberdayaan Desa sekaligus kedua belah desa untuk dikonfrontir terkait permasalahan tapal batas itu.<br /><br />Sebelumnya masyarakat Desa Mekar Sari dan Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya nyaris bentrok akibat penetapan tapal batas yang belum menemukan titik temu antara kedua desa dan pemerintah kabupaten.<br /><br />"Kami menyesalkan, saat menentukan tapal batas, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa kabupaten Kubu Raya terkesan asal-asalan dalam menentukan tapal batas desa kami. Ini yang menyebabkan perselisihan tapal batas antara dua desa," kata Kepala Desa Mekar Sari.<br /><br />Berdasarkan hal tersebut Komisi A bersama anggota DPRD Kubu Raya dari daerah pemilihan Kecamatan Sungai Raya turun ke lokasi untuk mencari letak permasalahannya.<br /><br />Dalam kunjungan tersebut, tokoh masyarakat kedua desa turut hadir dan nyaris bentrok karena setelah tiga jam berdebat di lapangan, hampir saja berakhir tidak kata sepakat.<br /><br />Masyarakat kedua belah pihak terutama tim Desa Mekar Sari menyayangkan penetapan tim tapal batas dari Pemerintahan Desa yang tidak memakai dan mengacu kepada aturan. <strong>(phs/Ant)</strong></p>