Mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium di Desa Sebawang Kecamatan Ketungau Hulu, tentu bukan karena nama desanya hampir sama dengan nama komoditas yang sekarang harganya tengah melambung. Namun pasti karena letak geografisnya, yang terpencil dan rumit. <p style="text-align: justify;">Bukan hanya saat musim kemarau saja, angkutan BBM kebutuhan warga Ketungau Hulu yang dipasok dari Balai Karangan Kabupaten Sanggau, sejak terbukanya jalur Pintas Keladan – Secangkul – Balai Karangan, hampir tidak pernah ada BBM yang masuk melalui jalur sungai Ketungau.</p> <p style="text-align: justify;">"Jikapun ada, itu hanya saat air pasang besar dan hanya untuk keperluan PLN," ungkap Kepala Desa Nanga Sebawang, Timson, kepada <strong><em>kalimantan-news.com</em></strong>, Kamis (28/3/2013).</p> <p style="text-align: justify;">Ditambahkannya, kebutuhan BBM warga Senaning dan sekitarnya, selama ini dipasok oleh para pedagang BBM bersepeda motor. Jarak dari Balai Karangan – Senaning sejauh 89 KM, ditempuh dengan sepeda motor dalam waktu 2-3 jam saja.</p> <p style="text-align: justify;">"Harga Premium di Sebawang, saat kemarau ini mencapai Rp. 13 Ribu per Liter. Sementara di Senaning, ibukota Kecamatan Ketungau Hulu, berkisar Rp. 9 – Rp. 10 Ribu," ujarnya.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara diakui juga saat ini, pasokan mulai berkurang, karena menurut para penjaja yang antri di SPB, stok di Balai Karangan pun mulai berkurang. Dikhawatirkan jika semakin langka ada kemungkinan harga BBM akan semakin melonjak.</p> <p style="text-align: justify;">Nanga Sebawang, adalah salah-satu Desa dari 18 Desa yang ada di Kecamatan Ketungau Hulu. Dari Sintang, untuk menuju Desa yang berpenduduk 225 KK ini, jika melalui jalur darat harus menyeberang sungai Ketungau di Nanga Beloh atau pusat Desa Sumber Sari Kecamatan Ketungau Tengah. Setelah mencapai Desa Sekaih, barulah berbelok menuju Nanga Sebawang. Melalui jalur ini, karena kondisi jalannya rusak berat jarak, tempuh yang seharusnya hanya 5 jam harus ditempuh seharian atau sekitar 12 jam.</p> <p style="text-align: justify;">Jalan darat lainnya, dapat melalui ibukota Ketungau Hulu, Senaning, menuju Dusun Rentong atau Pusat Desa Sungai Bugau, kemudian berbelok kearah Sebawang. Jika melalui jalur ini, karena harus melalui jalan setapak diatas rawa-rawa, bisa menghabiskan waktu 8 jam.</p> <p style="text-align: justify;">Diungkapkan pula, bahwa diwilayah pedalaman Kecamatan Ketungau Hulu hingga kawasan perbatasan, ketersediaan sembako dan material produk hilir lainnya, adalah hasil dari keuletan masyarakatnya sendiri. Masyarakat bergulat sendirian, kondisi infra struktur yang buruk turut menjadi penyebab terjadinya biaya tinggi. Contohnya, untuk mencapai Nanga Sebawang hanya dapat ditempuh dengan kendaraan sepeda motor. Itupun harus melalui titian papan sepanjang ratusan Meter hasil swadaya masyarakat setempat.<strong> (phs)</strong></p>