Dikbud : Nilai UN Tetap Diperlukan

oleh
oleh

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, H. Murdianto, menyatakan, nilai ujian nasional masih dibutuhkan, mengingat fungsi utamanya adalah untuk pemetaan dan dasar seleksi pendidikan. <p style="text-align: justify;">Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru, menyikapi pendapat sebagian warga, bahwa tidak diperlukan lagi nilai ujian untuk mengukur kelulusan atau keberhasilan.</p> <p style="text-align: justify;">"UN tetap akan digelar karena fungsinya bukan hanya untuk penentu kelulusan namun ada empat fungsi yang dapat dijadikan patokan, antara lain untuk pemetaan pendidikan, dan sebagai dasar seleksi pendidikan," katanya.</p> <p style="text-align: justify;">Fungsi berikutnya, sebagai penentu kelulusan itu sendiri, dan fungsi keempat, sebagai dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.</p> <p style="text-align: justify;">Murdianto mengakui, bermunculan masalah terkait UN beberapa tahun terakhir yang dapat menimbulkan polemik.</p> <p style="text-align: justify;">Diantaranya, munculnya pendapat yang menilai bahwa program nasional itu harus dievaluasi secara menyeluruh.</p> <p style="text-align: justify;">Beberapa pengamat mengatakan sebaiknya UN dihapuskan saja, karena akar masalahnya akibat standarisasi pendidikan tidak merata di berbagai daerah.</p> <p style="text-align: justify;">"Pemerintah pusat sampai kini tetap akan melaksanakan program nasional itu," paparnya.</p> <p style="text-align: justify;">Sedangkan, jumlah peserta UN tahun pelajaran 2013 sebanyak 2.983 orang, terdiri atas, SMA sebanyak 1.828 orang, SMK sebanyak 535 orang dan MA sebanyak 250 orang.</p> <p style="text-align: justify;">Sedangkan sekolah penyelenggara sebanyak 34 sekolah, meliputi lima SMK, dua MA dan 27 SMA.</p> <p style="text-align: justify;">"Menjaga ketertiban penyelenggaraan UN, setiap ruang hanya diisi 20 perserta UN," imbuhnya.</p> <p style="text-align: justify;">Murdianto mengimbau kepada peserta didik yang akan menghadapi UN, untuk tidak percaya terhadap adanya isu ada bocoran lembar jawaban.</p> <p style="text-align: justify;">Menurut dia, mengerjakan dengan hasil karya sendiri jauh lebih mulia dibandingkan harus mencontek atau mengharapkan orang lain.</p> <p style="text-align: justify;">"Dengan soal yang berbeda, kami yakin hasil UN kali ini jauh lebih kredibel dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar dia.</p> <p style="text-align: justify;">Sebab, lanjut dia, peserta satu dengan peserta yang berdekatan tidak bisa saling contek, karena soalnya berbeda. Kasi Kurikulum, H. Arbain, meminta peserta UN untuk tidak terkecoh dengan soal yang dianggap mudah, padahal itu jebakan. Ia berharap tahun ini siswa yang menghadapi UN di Kabupaten kotabaru bisa lulus 100 persen. <strong>(phs/Ant)</strong></p> <p style="text-align: justify;"> </p>