Dinas PTPHPP Balangan Intensifkan Pengendalian Hama Terpadu

oleh
oleh

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Peternakan dan Perikanan Kabupaten Balangan, mengintensifkan gerakan Pengendalian Hama Terpadu pada lahan pertanian di kawasan lebak. <p style="text-align: justify;">Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Peternakan dan Perikanan (PTPHPP) setempat Haryono di Paringin, Ibu Kota Balangan, Senin, mengatakan, langkah itu diambil untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gagal panen.<br /><br />"Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah pemilihan suatu cara atau dengan menggabungkan banyak cara untuk memberantas Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) agar tidak merugikan secara ekonomis, biologis dan ekologi," ujarnya.<br /><br />Tidak seperti pada 2010, para petani di kawasan Lebak banyak mengalami gagal tanam karena cuaca ekstrim, pada 2011 ini penanaman padi telah berhasil dilakukan sejak Juni lalu.<br /><br />Ia mengatakan, dari luasan lahan pertanian di kawasan lebak yang seluas 2.047 hektar, tahun ini ditargetkan akan mampu memproduksi padi sebanyak 45,9 kwintal.<br /><br />"Cuaca tahun ini mendukung untuk pertanian di kawasan lebak, namun yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan serangan OPT sehingga perlu adanya langkah pengendalian," katanya.<br /><br />Langkah PHT yang telah dilakukan, ujarnya, meliputi pemantauan dan pengamatan secara dini terhadap kawasan dan padi yang di tanam, yang dilakukan hingga panen usai.<br /><br />Selain itu, juga dilakukan pengadaan dan pemenuhan ketersediaan stok obat-obatan pembasmi OPT di setiap wilayah kecamatan yang memiliki kawasan lebak.<br /><br />Ia menambahkan, para petani juga dilibatkan secara langsung melalui peningkatan kesiapan dan kesigapan mereka dalam menangani serangan OPT.<br /><br />"Untuk itu, terus dilakukan kegiatan penyuluhan kepada para petani mulai dari pengenalan tentang OPT, penanganan hingga pengetahuan tentang jenis obat pembasminya," tambahnya.<br /><br />Diakui, serangan OPT seperti hama bisa mengakibatkan kerugian mencapai 37 persen, 35 persen oleh gangguan penyakit, 29 persen oleh gulma dan bahkan bisa mengakibatkan gagal panen atau puso yang diakibatkan oleh serangan hama tikus.<br /><br />Untuk kawasan pertanian di Balangan sendiri, gangguan OPT yang patut diwaspadai adalah wereng coklat dan ulat grayak, demikian Haryono. <strong>(phs/Ant)</strong></p>