Dinas Sosial Kalimantan Selatan siap menerima korban kabut asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang mengungsi akibat kebakaran lahan yang kini semakin parah. <p style="text-align: justify;">Kepala Bidang Bantuan Sosial Dinas Sosial Kalimantan Selatan, Akhmd Nur Iskandar di Banjarmasin, Jumat mengatakan, pihaknya telah menyiapkan titik lokasi penampungan bagi warga Kalimantan Tengah, yang ingin mengungsi ke Banjarmasin.<br /><br />"Ada beberapa lokasi yang telah kita siapkan untuk menampung para pengungsi, antara lain di gedung olahraga (GOR), Panti Sosial Budi Luhur, Wisma Atlet, Kantor Kesbangpol dan beberapa lokasi lainnya," katanya.<br /><br />Hanya saja, kata dia, kalau memang ada warga Kalteng yang ingin mengungsi ke Banjarmasin, harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, antara lain berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.<br /><br />Hal tersebut, tambah dia, sangat penting dilakukan, agar Dinas Sosial lebih mudah melakukan pendataan dan pertanggungjawaban.<br /><br />"Menerima pengungsi, berarti kita juga harus menyiapkan segala sesuatunya, bukan sekadar tempat, tetapi juga makanan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya, sehingga koordinasi dan data administrasi sangat penting untuk dilakukan," katanya.<br /><br />Saat ini, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi lintas sektoral dengan dinas terkait, termasuk dinas sosial di seluruh kabupaten dan kota, untuk mengantisipsi berbagai hal yang mungkin terjadi terkait bencana kabut asap ini.<br /><br />Selanjutnya, tambah Akmad, koordinasi diharapkan juga bisa segera dilakukan dengan pejabat pemegang kewenangan dari Provinsi Kalimantan Tengah.<br /><br />Kepala Bidang Bantuan Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Aib Ruhya memgatakan, pada Jumat pagi, pihaknya juga telah meninjau sebelas orang warga Palangkaraya yang mengungsi secara mandiri di Banjar Indah Banjarmasin.<br /><br />Para pengusi yang datang bersama Gerakan Anti Asap tersebut, tiba pada Kamis sore, dengan mengendarai mobil minibus.<br /><br />"Mereka datang secara mandiri, karena kondisi udara di daerah tempat tinggalnya sudah sangat buruk dan membahayakan," katanya.<br /><br />Diharapkan, ke depan para pengungsi bisa koordinasi secara intensif dengan pemerintah daerah setempat, sehingga pemerintah Kalsel akan lebih mudah untuk menyiapkan seluruh kebutuhannya.<br /><br />"Jangan sampai para pengungsi justru terlantar di Kalsel, karena tidak adanya koordinasi dengan pemerintah daerah," katanya.<br /><br />Sebelumnya, sebelas warga Palangkaraya tujuh di antaranya balita mengungsi ke Banjarmasin, karena terserang gangguan pernapasan akibat kondisi udara di kota tersebut yang selalu diselimuti kabut asap.<br /><br />Salah seorang ibu balita, Linda di Banjarmasin, mengaku lega begitu masuk Kota Banjarmasin dengan udara yang relatif masih cerah.<br /><br />"Saya langsung merasa lega bernapas begitu masuk Kota Banjarmasin, setelah beberapa pekan terkungkung kabut asap di Kota Palangkaraya," katanya.<br /><br />Menurut Linda, dia bersama keluarga memutuskan untuk mengungsi ke Banjarmasin yang difasilitasi Walhi dan Gerakan Anti Asap (GAS) Palangkaraya, karena tidak tega melihat kondisi anaknya yang kesulitan bernapas.<br /><br />Sejak bencana kabut asap terjadi di Kota Palangkaraya, anaknya sudah beberapa kali masuk rumah sakit, namun kondisinya tidak kunjung membaik, karena penyakit anaknya dipicu oleh kondisi udara yang tidak baik. (das/ant)</p>