Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, telah membagikan sekitar 7.000 masker kepada masyarakat untuk mencegah terhirup kabut asap yang menyelimuti kabupaten itu. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansyah di Martapura, Jumat, mengatakan ribuan masker dibagikan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat maupun langsung ke masyarakat.<br /><br />"Masker diserahkan ke Puskesmas, tetapi ada juga yang diambil pihak lain dan langsung dibagikan ke masyarakat terutama di daerah yang cukup parah diselimuti kabut asap," ujarnya.<br /><br />Ia mengatakan, hampir seluruh wilayah Kabupaten Banjar diselimuti kabut asap cukup pekat sejak satu bulan terakhir, namun hanya sebagian kawasan yang kabutnya lebih tebal.<br /><br />Ia menyebutkan, ada empat kecamatan yang hampir setiap hari diselimuti kabut asap pekat yakni Kecamatan Kertak Hanyar, Gambut, Martapura Kota dan Kecamatan Martapura Timur.<br /><br />"Masker yang dibagikan kepada empat kecamatan itu mencapai 5.000 lembar yang diserahkan ke Puskesmas sehingga masyarakat bisa memintanya di pusat kesehatan tersebut," ujarnya.<br /><br />Sementara, 2.000 lembar masker lainnya diminta pihak non pemerintah seperti Akademi Keperawatan (Akper) Intan Martapura yang meminta masker dan membagikannya ke masyarakat.<br /><br />"Kami masih punya stok masker sehingga jika ada masyarakat baik perorangan maupun kelompok yang memerlukan bisa datang ke kantor Dinkes," kata dia.<br /><br />Dikatakan, kabut asap yang menyelimuti pusat Kota Martapura maupun kawasan lain masih cukup pekat sehingga masyarakat di imbau tidak menghirup udara langsung.<br /><br />"Gunakan masker atau kain basah untuk menutup hidung dan mulut sehingga tidak terhirup langsung kabut asap yang berbahaya bagi saluran pernafasan," ujarnya.<br /><br />Sebelumnya, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar Farid Soufian mengatakan, kualitas udara di Kabupaten Banjar buruk akibat pekatnya kabut asap.<br /><br />"Kualitas udara buruk karena telah bercampur kabut asap sehingga kami imbau masyarakat tidak menghirup udara secara langsung," ujarnya.<strong> (das/ant)</strong></p>