Dinkes: DBD Ancam Jiwa Warga Palangka Raya

oleh
oleh

Dinas Kesehatan Kota Palagka Raya, Kalimantan Tengah mengatakan penyakit demam berdarah dongue semakin mengancam keselamatan warga kota itu. <p style="text-align: justify;"><br />"Pada Januari-Maret merupakan puncak penyebaran DBD, dan pada Januari ini, setidaknya seorang dinyatakan meninggal dunia. Warga harus waspada karena penyebaran penyakit ini semakin membahayakan," kata Kadinkes Kota Tiur Simatupang di Palangka Raya, Jumat.<br /><br />Dari data milik dinas kesehatan yang dihimpun dari beberapa rumah sakit dan puskesmas di wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya, setidaknya pada awal 2016 tercatat 113 warga yang menjadi suspek DBD.<br /><br />Dari jumlah itu, 56 di antaranya dinyatakan positif dan satu orang lainnya yang meninggal dunia akibat terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk itu.<br /><br />"Belum sebulan sudah ada 56 yang positif. Padahal selama 2015 total pasien positif DBD ada 281 orang. Dilihat dari perbandingan ini, maka warga harus semakin berhati-hati," katanya.<br /><br />Terkait hal itu, pihaknya juga terus melakukan upaya pencegahan penyebaran DBD dengan melakukan "fogging" atau pengasapan fokus serta melakukan berbagi penyuluhan melalui petugas keseahtan dan puskesmas.<br /><br />"Tapi yang lebih penting kami minta agar masyarakat juga aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menutup dan menguras tempat penampungan air dan mengubur barang bekas serta menaburkan bubuk abate," katanya.<br /><br />Menurut dia, dari seluruh program yang dicanangkan dan dilaksanakan pemerintah, penerapan pola hidup sehat dan pemberantasan sarang nyamuk merupakan upaya yang paling efektif.<br /><br />"Sesuai prinsip pencegah lebih baik dari pada mengobati, menerapkan PHBS dan melakukan upaya 3M secara rutin tetap menjadi upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD," katanya. (das/ant)</p>