Dinkes Mesti Intensifkan Fogging

oleh
oleh

Memasuki musim pancaroba berdampak pada tingginya resiko penyebaran penyakit. <p style="text-align: justify;">Salah satu penyakit yang mengancam serius yakni penyebaran nyamuk demam berdarah dengue (DBD). Hingga saat ini, sudah ada beberapa masyarakat Kabupaten Sekadau yang terserang DBD. Mayoritas diantaranya merupakan anak-anak dan orang dewasa.<br /><br />Guna mengantisipasi meluasnya penyebaran DBD, Wakil Bupati Sekadau, Rupinus, menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan agar perkembangbiakan nyamuk bisa diminimalisir.<br /><br />“Rajin-rajin bersihkan lingkungan supaya tidak jadi sarang nyamuk,” pesan Wabup ditemui di gedung DPRD Sekadau, kemarin.<br /><br />Upaya meminimalisir DBD juga perlu mendapat dukungan dari pemerintah. Untuknya, Wabup memerintahkan Dinas Kesehatan untuk mengintensifkan pengasapan (fogging) di lingkungan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sudah ditemukan kasus DBD.<br /><br />“Dinkes mesti terus menggiatkan fogging, khususnya di kawasan yang sudah terjadi kasus DBD sampai kawasan itu betul-betul bersih dari penyebaran DBD,” titah Wabup. <br /><br />Baru-baru kemarin, warga dibilangan jalan Sekadau-Rawak menyampaikan terima kasih atas difogingnya kawasan jalan rawak. Hanya sayang, foging tidak merata sampai ke pemukiman warga yang berada di jalan Murai, gang bunga dan Jalan Pangsuma termasuk di sekitarnya. <br /><br />“Kemarin ada foging, hanya tidak masuk ke dalam, hanya ditepi jalan raya saja,” cerita Evi seorang ibu rumah tangga.<br /><br />Mereka berharap kegiatan foging dilakukan kembali diwilayah sekitar. Dan masyarakat sekitar <br />mengatakan tidak keberatan kegiatan foging jika dipungut biaya  sebesar Rp. 20 ribu per rumah. <br /><br />“Kita minta tolong dari Dinas foging kembali ditempat kami masuk kedalam, kalau bayar 20 kami masih mampu,” tandasnya. <strong>(Mto/kn)</strong></p>