Dinkes Periksa PSK Muara Teweh Positif HIV

oleh
oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dalam waktu dekat melakukan pemeriksaan ulang atau model klinik value clarification technique (VCT) mobile bagi para pekerja seks komersial penghuni lokalisasi Muara Teweh guna mengetahui orang yang positif kena HIV/AIDS. <p style="text-align: justify;">"Pemeriksaan melalui model klinik VCT ini nanti dilakukan pada akhir September atau Oktober 2011," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Barito Utara, Cornelis, di Muara Teweh, Jumat.<br /><br />Menurut Cornelis, pemeriksaan ulang nanti dilakukan petugas dari Dinas Kesehatan Kalteng dan medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus Palangka Raya.<br /><br />Kegiatan tersebut, kata dia, petugas akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap hasil kegiatan survey terhadap penghuni di kawasan prostitusi resmi satu-satunya di Muara Teweh di kilometer 3,5, Jalan Negara Muara Teweh-Puruk Cahu itu yang telah dilaksanakan Mei 2011 lalu terhadap 111 orang PSK.<br /><br />Hasil pengambilan sampel darah terhadap ratusan PSK itu positif dan sekitar 10 orang yang kena HIV/AIDS sama dengan jumlah tahun 2010 lalu.<br /><br />"Jadi kegiatan pemeriksaan lanjutan atau pengambilan darah ulang nanti akan diketahui orangnya atau PSK yang positif HIV dan berbeda dengan kegiatan sero survey hanya mengetahui adanya penderita namun tidak tahu orangnya," kata Cornelis.<br /><br />Cornelis menjelaskan, rencananya kegiatan pemeriksaan ulang ini sudah diberitahukan kepada pihak pengelola lokalisasi terbesar di kabupaten pedalaman Sungai Barito tersebut.<br /><br />Dilokasi itu, katanya, petugas meminta disediakan satu ruangan khusus untuk pemeriksaan melalui sistem VCT mobile itu yang dilakukan oleh dokter dan perawat.<br /><br />"Pemeriksaan ini merupakan langkah pemerintah daerah untuk menindaklanjuti dan penanggulangan hasil sero survey tersebut yang selama ini tidak dilakukan," jelas dia.<br /><br />Penderita HIV/AIDS di lokalisasi terbesar di kabupaten pedalaman Sungai Barito itu setiap tahun cenderung meningkat yang dilakukan sejak 2004 lalu hingga sekarang ini.<strong> (das/ant)</strong></p>