Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat akan melakukan fogging atau pengasapan massal pada Oktober mendatang, kata Kepala Dinkes Kota Pontianak Multi Junto Bhatarendro. <p style="text-align: justify;">"Fogging massal itu dilakukan untuk membunuh induk nyamuk Aedes Aegypti, penyebab penyakit demam berdarah dengue," kata Multi Junto Bhatarendro di Pontianak, Kamis.<br /><br />Ia menjelaskan, fogging massal itu memang sudah dijadwalkan dalam menekan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti dewasa.<br /><br />"Kalau nyamuk dewasanya sudah mati secara otomatis jentik nyamuk akan berkurang bahkan tidak ada," ujarnya.<br /><br />Data Dinkes Kota Pontianak, mencatat sebanyak 32 kasus penyakit DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti dari Januari hingga Agustus 2011 di kota itu.<br /><br />Kepala Dinkes Kota Pontianak berharap, masyarakat Kota Pontianak tetap meningkatkan kewaspadaanya terhadap ancaman penyakit DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.<br /><br />"Apalagi sekarang musim cuaca ekstrem, kadang panas lalu hujan sehingga sangat cocok untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti," ungkapnya.<br /><br />Bentuk kewaspaan tersebut seperti membudayakan 3 M, yakni menutup tempat penampungan air, menguras, dan mengubur barang-barang yang bisa menjadi sarang nyamuk.<br /><br />"Selain itu kami juga mengoptimalkan fogging fokus atau pengasapan untuk membunuh induk nyamuk Aedes Aegypti kalau ditemukan kasus dan foging dua kali setahun," katanya.<br /><br />Dinkes Kota Pontianak juga secara cepat melakukan fogging sebelum masa penularan (SMP) dalam mencegah penyebaran nyamuk Aedes Aegypti.<br /><br />Kota Pontianak tahun 2009 telah dinyatakan mengalami KLB DBD, tahun 2009 dengan 3.187 kasus, sebanyak 62 orang meninggal tahun 2005 sebanyak 450 kasus, meninggal enam pasien, tahun 2006 sebanyak 1.288 kasus, meninggal 16 pasien, tahun 2007 sebanyak 121 kasus, meninggal tiga pasien, tahun 2008 sebanyak 282 kasus, meninggal 20 pasien.<br /><br />Tahun 2010, dari 70 kasus dua orang diantaranya meninggal, satu kasus di Kecamatan Pontianak, Utara dan Timur.<br /><br />Data Dinkes Kota Pontianak, mencatat ada 60 alat fogging yang tersebar di 30 Puskesmas yang ada di kota itu. "Masing-masing Puskesmas ditempatkan dua alat fogging, masyarakat tinggal melaporkan ke Puskesmas terdekat kalau ditemukan kasus DBD agar cepat dilakukan fogging," kata Multi. <strong>(phs/Ant)</strong></p>