Diobati Selama 15 Hari, 11 Penderita Lusung Sembuh Total

oleh
oleh

Sebanyak 11 penderita penyakit Lusung di Kecamatan Pinoh Selatan sembuh total dengan pengobatan yang dilakukan selama 15 hari, selain diobati penderita lusung yang sudah sembuh juga harus merubah perilaku atau pola hidup yang bersih dan sehat. <p style="text-align: justify;">Ny. Henny Dwi Rini mengungkapkan rasa gembiranya dengan keberhasilan atas keberhasilan Kecamatan Pinoh Selatan dalam mengobati penyakit lusung ini. <br /><br />“Walaupun bukan menjadi target Dinas Kesehatan tapi Kecamatan Pinoh Selatan berhasil mengobati warganya yang terkena penyakit lusung. Ini bisa jadi contoh terutama di bagi warga Teluk Pongkal Kecamatan Sokan yang banyak terkena lusung,” katanya.<br /><br />Perlu diketahui bahwa penyakit lusung ini menjadi isu nasional setelah ratusan warga Desa Teluk Pongkal menderita penyakit tersebut, sampai pemerintah provinsi juga memberikan bantuan untuk mengatasi masalah ini, tapi hingga saat ini belum membuahkan hasil. <br /><br />Dirinya berharap warga yang telah sembuh dari penyakit lusung dapt mengubah pola hidup mereka ke arah pola hidup bersih dan sehat. <br /><br />“Ini sesuai dengan visi dan misi pemerintah daerah Kabupaten Melawi salah satunya Melawi Sehat, katanya.<br /><br />Selain itu ia juga berterima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan dan juga Dinas Sosial yang mau membantu pihak kecamatan dalam melaksanakan program-program kesehatan khususnya di Kecamatan Pinoh Selatan. <br /><br />“Begitu juga dengan pihak Kecamatan Pinoh Selatan baik itu Camat, Kepala Desa, tokoh masyarakat dan juga Tim Penggerak PKK Kecamatan yang ikut berpartisipasi dalam melaksanakan program pemerintah daerah, ini menjadi sebuah penghargaan bagi saya,” ungkapnya.<br /> <br />Ditempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, dr Simson mengungkapkan penyakit lusung ini tidak hanya di Teluk Pongkal saja tapi juga ada di beberapa Kecamatan di Kabupaten Melawi termasuk Kecamatan Pinoh Selatan. Keberhasilan ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Kesehatan dengan pihak Kecamatan Pinoh Selatan.<br /><br />“Penanganan penyakit ini akhirnya berhasil disembuhkan selama 15 hari, padahal obat yang kami gunakan sama dengan obat yang juga dipakai di Teluk Pongkal,” ungkapnya. <br /><br />Simson didampingi dr. Kristy Niven menjelaskan pengobatan yang digunakan untuk menyembuhkan 11 penderita penyakit lusung ini adalah dengan menggunakan pengobatan Topikal, merupakan pengobatan pilihan utama. Dimana untuk lesi masih kecil/ tidak luas, diberikan krim dari golongan azol, seperti zalf mikonazol dua persen atau zalf ketokonazol dua persen 2 x sehari. Efektivitas obat yang termasuk golongan imidazol kurang lebih sama. Setelah itu dianjurkan lama pengobatan diteruskan 7-10 hari lagi untuk mengurangi kekambuhan.<br /><br />“Jika di Kecamatan Pinoh Selatan bisa disembuhkan kenapa di Teluk Pongkal tidak, jika ditangani secara serius melalui kerjasama yang baik antara Dinas Kesehatan dan pihak kecamatan dan ditambah dengan mengubah pola hidup sehat saya yakin secara perlahan kasus penyakit lusung di Kabupaten Melawi bisa ditangani,” ungkapnya.<br /><br />Terkait dengan persoalan untuk mengobati penderita lusung di Teluk Pongkal, Kecamatan Sokan telah berkali-kali dilakukan. Namun hingga kini, kasus lusung masih tetap terjadi di desa yang terletak di pedalaman Melawi ini. Dengan keberhasilan ini, Simson berharap bisa menjadi contoh untuk melakukan pengobatan di desa Teluk Pongkal. <br /><br />Ia menuturkan, penyakit lusung merupakan salah satu masalah kesehatan penting di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Melawi. dimana Di Kabupaten ini diperkirakan prevalensinya sekitar 16 persen akan penyakit ini. Penyakit ini, endemic dengan prevelensi sekitar 9 persen – 18 persen didaerah tropis seperti cina, India, Malaysia, pulau-pulau pasifik selatan dan Afrika.<br /><br />“Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur dermatofit genus trichophyton concentricum, Dimana klinis tinea imbrikata, seperti mulai dengan papul bewarna coklat, perlahan lahan membesar, stratum korneum terbentuk lingkaran lingkaran skuama yang konsentris,” katanya.<br /><br />Kemudian klinis lainnya, seperti lingkaran-lingkaran skuama konsentris menjadi besar bertemu dengan lingkaran disebelahnya pada permulaan infeksi pasien dapat merasa sangat gatal, tapi bila menahun tidak ada keluhan. Pada kasus menahun tersebut, terangnya lesi kulit kadang-kadang dapat menyerupai iktiosis. Selain itu  kulit kepala pasien dapat terserang, akan tetapi rambut  biasanya tidak.<br /><br />Camat Pinoh Selatan, Dalyudi yang ikut dalam kegiatan tersebut mengungkapkan pihaknya sangat serius dalam menyikapi persoalan yang ada di masyarakat, terutama yang menyangkut persoalan kesehatan dan pendidikan. Terkait dengan pengobatan penyakit Lusung ini Dulyadi menyebutkan pihaknya ikut membantu memberikan pengertian kepada masyarakat akan pentingnya melakukan pola hidup sehat.<br /><br />Dijelaskan Dalyudi, selama ini pengobatan terhadap penderita lusung jarang berhasil dikarenakan perilaku hidup masyarakat yang kurang menjaga kebersihan. Apalagi komitmen setiap penderita untuk meminum obat lusung juga masih dipertanyakan.<br /><br />“Kami dan tim kesehatan dari puskesmas terus memantau kesehatan penderita lusung dan memberikan penjelasan kepada mereka untuk minum obat dan menjaga kebersihan sehingga mereka akhirnya bisa sembuh,”.<br /> <br />Masyarakat lainnya yang tidak menderita lusung juga nantinya akan dilibatkan untuk ikut mengawasi pengobatan dan menjaga lingkungan. Petugas juga akan menyemprot rumah dengan obat anti jamur sehingga diharapkan jamur penyebab lusung dapat diberantas. <strong>(phs)</strong></p>